Ucok mengatakan skema pembagian porsi dana otsus Provinsi Aceh 80 persen dan kabupaten/kota 20 persen itu mencederai perdamaian Aceh.
Dana otsus Aceh dengan nama sumber anggaran DOKA itu dicapai dari buah perdamaian Aceh semula porsi kabupaten/kota mencapai 40 persen ketika Aceh mendapat kucuran 2 persen dari total APBN.
Namun, kata dia, dalam vidio berdurasi satu menit itu, saat ini angka otsus hanya tinggal 1 persen atau sekitar Rp6,5 triliun ke Aceh.
“Angka sekecil itu untuk kabupaten/kota sungguh tidak adil mengingat kebutuhan masyarakat terus meningkat dan sangat memberatkan pemerintah kabupaten kota,” katanya.
“Apalagi kedepan ini ada agenda nasional seperti Pilpres, PON dan Pilkada juga,” sambungnya.
Dia menambahkan, Pemerintah Aceh tidak boleh egois dalam pembagian otsus, dengan dana semakin mengecil akan menyulitkan daerah kabupaten/kota dalam mengatur kebutuhan anggaran bersumber dari otsus.
“Saya sungguh tidak setuju jika angka otsus dibagi 80-20 persen antara propinsi dan kabupaten/kota,” ungkapnya.
