Dalam kesempatan tersebut, Cut Ih mengajak peserta pelatihan untuk fokus belajar, digembleng bagaimana mendalami ilmu menjahit selama beberapa hari ke depan. Peserta akan difasilitasi mesin jahit, atk dan bahan-bahan yang dibutuhkan.
“Ini gelombang terakhir pelatihan bagi emak-emak, alhamdulillah seluruh kecamatan di Aceh Besar sudah dilakukan, dibantu dinas UMKM, tersisa empat kecamatan,” ungkap Cut Ih.
Cut Ih menjelaskan, Pemerintah Aceh Besar tidak pernah melupakan sektor pemberdayaan UMKM, pelatihan menjahit sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap emak-emak yang menggeluti dan menggemari dunia jahit. “Tahun 2023 merupakan tahun keempat kita berfikir sustainable bagaimana pemberdayaan kaum ibu-ibu di Aceh Besar,” katanya.
“Di tempat lain juga demikian, setiap kali pembukaan sering disampaikan manfaatkan dengan baik momen ini pergunakan waktu untuk fokus belajar sehingga emak-emak bisa menjahit baju dan menambah pendapatan ekonomi keluarga,” lanjut Cut Ih.
Bagian terpenting adalah hasil kerja keras peserta adalah dapat dijual nantinya, menghasilkan pendapatan untuk menambah kebutuhan pokok keluarga. Karena tidak mungkin pemberdayaan ekonomi dengan membagi-bagi uang semata.
“Ada istilah jangan kasih ikan tapi ajari cara memancing untuk mendapatkan ikan, disini juga berlaku demikian peserta tidak diberi baju tapi dibahani untuk menjahit baju,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas UMKM dan Perdagangan Aceh Besar Azhari, SH dalam sambutannya mengapresiasi Ketua DPRK Iskandar Ali yang telah mengalokasikan pokok pikirannya untuk pelatihan menjahit.
“Konsistensi terhadap pokok pikiran ini perlu diapresiasi, saban tahun beliau dibantu Dinas UMKM menggelar pelatihan serupa dan ini gslombang terakhir 4 kecamatan,” kata Azhari.
Ia juga meminta peserta agar serius dan bersungguh-sungguh dalam pelatihan, karena nanti akan sangat bermanfaat bagi ibu-ibu dalam pengembangan skil dan pemasaran menjahit.
Pelatihan menjahit diikuti 40 peserta yang tersebar di empat kecamatan yaitu Kuta Cot Glie, Leumbah Seulawah, Kota Jantho dan Seulimeum.
Hadir sejumlah anggota DPRK Aceh Besar lainnya, diantaranya; Mahdi Basyah, Rahmat Aulia. Turut hadir Sekretaris DPRK Aceh Besar Fata Muhammad.
