Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

BSI dan PBNU Bersinergi Jajaki Bangun Islamic Ecosystem

Rabu, 21 September 2022 | 17.09 WIB Last Updated 2022-09-21T10:09:39Z
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan kerja sama untuk menjajaki terciptanya Islamic Ecosystem di Indonesia, ditandai dengan  pemanfaatan produk dan jasa layanan perbankan syariah untuk meningkatkan tingkat penetrasi di kalangan warga NU.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, sinergi dan kerja sama ini menjadi penting dan strategis untuk mewujudkan Islamic Ecosystem karena PBNU merupakan organisasi Islam terbesar bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia dengan pengikut lebih dari 100 juta orang. Selain itu, PBNU juga mengelola pondok pesantren, sekolah, perguruan tinggi, dan rumah sakit serta mengorganisir masyarakat untuk membantu meningkatkan kualitas hidup umat Islam.

"Kami optimis dengan sinergi dan kerja sama dengan PBNU dalam menyediakan layanan jasa perbankan syariah ini akan mendorong terwujudnya Islamic Ecosystem.  Karena PBNU memiliki dan mengelola pondok pesantren, sekolah, perguruan tinggi, dan rumah sakit serta mengorganisir masyarakat untuk membantu peningkatan kualitas hidup umat. Kami berharap sinergi dengan PBNU ini akan terus berlanjut sehingga peran BSI dapat memberikan manfaat seluas-luasnya bagi kebangkitan ummat melalui optimalisasi implementasi ekonomi keummatan yakni ekonomi syariah serta bersama-sama membangun Islamic Ecosystem,” jelasnya. Rabu (21/9).

Beberapa poin kerja sama antara BSI dan PBNU antara lain adalah pelayanan cash management, mencakup solusi pengelolaan likuiditas (liquidity solution), solusi penerimaan/tagihan (receivable solution), solusi pembayaran/pengeluaran (payable solution), solusi digitalisasi transaksi termasuk layanan virtual account yang memudahkan, dan layanan Ziswaf. Pemanfaatan produk-produk dana dan pemanfaatan produk-produk pembiayaan yang berdasarkan prinsip syariah dari BSI dalam rangka pengembangan usaha PBNU baik di bidang kesehatan, pendidikan, maupun UMKM.

“BSI dan PBNU juga berkolaborasi untuk pengembangan kemandirian ummah di antaranya Pengembangan Komunitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah melalui kerja sama pelatihan, workshop pengembangan ekonomi berbasis syariah, pengembangan masjid dan kegiatan sosial lainnya,” tutur Hery.

Sementara itu, BSI berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan dan berkualitas sepanjang pertengahan tahun ini. Di tengah kondisi perekonomian yang menantang akibat gejolak ekonomi global, pada kuartal II/2022, BSI mampu membukukan laba bersih mencapai Rp2,13 triliun, tumbuh 41,31% year on year (yoy).

Dalam menyalurkan pembiayaan, BSI terus menjaga nilai-nilai syariah dengan memberikan pembiayaan yang sehat dan sustain sehingga tetap menjaga keberlangsungan kehidupan dan lingkungan. BSI terus berkomitmen dalam penerapan prinsip environmental (lingkungan), social (sosial) dan governance (tata kelola perusahaan) atau ESG, selaras dengan aspek keuangan berkelanjutan (sustainable finance).

BSI mencatat pembiayaan terkait ESG terus mengalami peningkatan dan ke depannya akan diakselerasi sehingga perseroan mampu menghadirkan value yang lebih baik kepada para stakeholdernya. Tentunya value tersebut dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.  Per Juni 2022, pembiayaan keuangan berkelanjutan BSI mencapai Rp 50,05 triliun atau 26% dari total pembiayaan BSI.
 
Sementara Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan kerja sama antara PBNU dan BSI ini merupakan langkah awal untuk mengakselerasi kapasitas perekonomian masyarakat, terutama warga NU. Dirinya juga berpesan kepada BSI untuk terus meningkatkan kualitas produk dan layanan agar bisa menjadi alternatif pembiayaan bagi masyarakat. Terakhir Gus Yahya kembali mengingatkan BSI bahwa perbankan syariah harus bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat, tanpa melihat latar belakang mereka, bukan hanya masyarakat Muslim saja.

“Kami menyambut kerja sama ini sebagai strategi untuk melakukan akselerasi kapasitas ekonomi di lingkungan komunitas Muslim. Namun perbankan syariah ini harus inklusif dan dapat dinikmati keuntungannya bukan hanya warga Muslim tapi juga seluruh masyarakat dari latar belakang apapun," tambahnya.                  
 
Selain itu, tambahnya,  BSI diharapkan mampu menyediakan produk perbankan yang unggul, yang memberikan keuntungan pada masyarakat dalam mengakses layanan keuangan yang ada. Ke depan PBNU dan BSI bisa saling membantu untuk membuat infrastruktur dan jaringan yang luas hingga ke desa. Tujuannya agar warga NU juga akan mendapatkan akselerasi untuk terintegrasi ke dalam sistem perekonomian modern.

News

Kabar Aceh

×
Berita Terbaru Update