"Kami berdiri pada tahun 2021, atas keinginan memajukan tembakau di daerah Aceh." ujar Owner Oryza Grup Aceh Fendy Syahputra, di Pabrik Oryza Grup, desa Tanjung Selamat, Aceh Besar, Selasa (29/3).
Fendy mengatakan, tembakau Aceh dikenal dengan tembakau yang mempunyai cita rasa yang berbeda dari tembakau-tembakau lainnya.
"Atas dasar itu kami ingin mempopulerkan tembakau Aceh kepada seluruh penikmat kretek, agar masyarakat mengetahui betapa kayanya Aceh dengan tembakaunya." tuturnya.
Menurutnya, Provinsi Aceh salah satu pemakai rokok terbesar di Indonesia, namun yang dikonsumsi selama ini adalah rokok dari pulau jawa, sehingga dampak ekonomi untuk masyarakat Aceh tidak ada.
“Makanya kita buat industri rokok sendiri, jadi ada dampak ekonominya untuk masyarakat Aceh. Baik itu penyerapan tenaga kerja maupun penghasilan cukai untuk Pemerintah Aceh,” ungkap Fendy.
Oleh karena itu, Fendy menghimbau kepada masyarakat, bahwa saat ini CV. Oryza Group masih membutuhkan tenaga kerja untuk kelancaran pabrik industri rokok miliknya. Dan untuk sekarang tenaga kerja yang dimiliki CV. Oryza Group berjumlah 24 orang.
“Jadi, jika ada yang berminat bisa langsung mendaftar ke CV. Oryza Group. Dan saya juga ingin menghimbau kepada mitra-mitra baik grosir maupun ritel, jika ingin melakukan PO barang bisa langsung melalui box yang telah disediakan,” pungkas Fendy.
Untuk diketahui, CV Oryza Group merupakan pabrik hasil tembakau dengan produk berupa Oryza Rencong Aceh. Oryza Rencong Aceh adalah produk hasil tembakau yang menggunakan bahan baku cengkeh yang berasal dari wilayah Aceh dan sekitarnya terutama daerah Simeulue.
"Karena menggunakan bahan baku asli daerah, produk ini memiliki cita rasa yang khas dan berbeda dengan hasil tembakau yang mayoritas diproduksi oleh produsen di Pulau Jawa." pungkasnya.
"Dengan adanya pabrik rokok ini akan menyerap tenaga kerja. Fendi sebagai owner CV Oryza Group ini sudah mampu menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat terutama di Gampong Tanjung Selamat, sekaligus menjadi kebanggaan bagi Aceh, karena Aceh sudah mampu menghasilkan rokok yang dilabeli dengan pita cukai, kami juga berharap kepada ownernya untuk komitmen dan konsisten dalam manjalankan usahanya walaupun suatu saat nanti dalam perjalanannya terdapat goncangan tetap semangat untuk sukses." ujarnya.
Sementara Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai KPPBC TMP C Banda Aceh, Rodney Henry Donald mengatakan, Kami sangat bangga, serta kami salut dan terharu, atas upaya yang ditunjukkan selama ini oleh Fendi Syahputra selaku pemilik CV. Oryza, seperti yang telah dijanjikan sebelumnya, bahwa KPPBC TMP C Banda Aceh akan terus mendukung CV. Oryza Group sampai menjadi lebih besar lagi, seperti yang diharapkan oleh pemiliknya, begitu juga para karyawan.
“Kita tetap akan terus membantu. Dan saya berharap CV Oryza ini menjadi salah satu mata pencaharian dan pendapatan ekonomi masyarakat,” harapnya.
