Banda Aceh – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi berkolaborasi dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Banda Aceh, menyelenggarakan kegiatan Cooking Class Dapur Cerdas Inflasi di Hoco Coffee Lambhuk, Banda Aceh (10/11).
Kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 45 peserta ibu DWP Banda Aceh ini dibuka oleh Kepala Unit Kehumasan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Langitantyo Tri Gezar dan Ketua DWP Banda Aceh, Siti Hajar Jalal. Cooking Class dipandu oleh Chef Abdullah Hasan, dengan memasak Udang Tumis Asam Sunti khas Aceh menggunakan bumbu cabai bubuk, bahan pangan lokal yang hemat, bergizi, dan tahan lama.
Dalam sambutannya, Langit menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi komunikasi efektif dalam pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
“Melalui Cooking Class Dapur Cerdas Inflasi, kami ingin mengajak ibu-ibu memahami bahwa di tengah perubahan harga pangan, peran keluarga—khususnya para ibu sebagai bendahara keluarga—sangat penting dalam menerapkan solusi melalui belanja yang bijak, cara masak yang inovatif, serta pemanfaatan bahan lokal,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa pengendalian inflasi pangan merupakan tanggung jawab bersama karena bahan pangan, seperti cabai, bawang merah, dan tomat merupakan komoditas bergejolak (volatile foods) yang sering mendorong tingginya inflasi di Aceh. Karena itu, pola konsumsi dan perilaku belanja yang cermat menjadi kunci penting.
Langit juga menyampaikan bahwa pilihan olahan cabai tidak selalu harus cabai segar. “Cabai kering, cabai bubuk, maupun pasta cabai adalah alternatif yang lebih hemat, tahan lama, dan tetap enak. Ketika harga cabai segar naik, penggunaan bentuk olahan ini dapat membantu menurunkan tekanan permintaan sehingga harga di pasar lebih stabil,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, ia turut memperkenalkan empat Langkah Belanja Bijak yang dikampanyekan Bank Indonesia:
1. Bijak Membeli – membeli sesuai kebutuhan;
2. Bijak Memilih – mengutamakan bahan lokal serta bumbu olahan yang lebih awet;
3. Bijak Konsumsi – menghindari pemborosan pangan dan meminimalkan food waste;
4. Bijak Bertransaksi – menerapkan Cinta, Bangga, Paham Rupiah dan terbiasa bertransaksi non-tunai melalui QRIS yang Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal (Cemumuah).
Sementara itu, Ketua DWP Banda Aceh, Siti Hajar Jalal, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif BI yang menghadirkan edukasi melalui kegiatan yang dekat dengan keseharian keluarga.
“Kegiatan ini memberi motivasi bagi ibu-ibu untuk tetap bisa menghadirkan masakan yang enak sekaligus mendukung stabilitas ekonomi rumah tangga,” ujarnya.
Melalui langkah kolaboratif seperti Cooking Class Dapur Cerdas Inflasi, Bank Indonesia Provinsi Aceh bersama para mitra, khususnya DWP Banda Aceh, terus mendorong pemahaman masyarakat bahwa pengendalian inflasi bukan hanya tugas pemerintah.
Peran aktif keluarga, terutama para ibu yang kreatif dan bijak dalam mengatur dapur, menjadi bagian penting dalam menjaga kestabilan harga dan ketahanan pangan di daerah.