Dalam rapat yang dipimpin Nurdiansyah Alasta M Kes, selaku Ketua Komisi IV DPR Aceh tersebut, Munawar AR atau Ngohwan mempertanyakan kelanjutan pembangunan jembatan Pango dan jalan tembus ke jalan nasional Soekarno Hatta.
"Saya ingat betul saat pembangunan ruas jalan Prof Ali Hasymi dari simpang BPKP hingga Jembatan Pango, yang dulunya kawasan sepi setelah jalan dibuka berkembang pesat, ekonomi tumbuh, pengusaha UMKM bertambah dan sekarang menjadi salah satu kawasan favorit kuliner," ujar Ketua Fraksi PKB DPRA ini.
Hadirnya jalan ini meningkatkan koneksivitas pengembangan kawasan bagi Aceh dan memberikan dampak positif bagi peningkatan perekonomian masyarakat selain itu juga untuk mendukung pengembangan kawasan Kota Banda Aceh.
Kepala Dinas PUPR Aceh, Mawardi ST MT yang didampingi Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan, Kurnia ST MT mengatakan pembangunan ruas jalan tersebut masih terkendala pembebasan lahan yang harus dituntaskan.
"Butuh anggaran 60 M lebih kurang untuk pembebasan lahan dan bangunan yang terdampak, akumulasi kebutuhan anggaran agar pembangunan jembatan dan jalan ini tuntas sekitar 300 M," ujar Mawardi.
"Dukungan semua pihak termasuk Bupati Aceh Besar sangat kita harapkan untuk penetapan lokasi agar cita-cita pembangunan jembatan pango dan jalan tembus ini bisa kita wujudkan," pungkasnya.
Jalan Jembatan Pango itu, dalam perencanaan jangka panjang akan ditembuskan ke Jalan Soekarno-Hatta, depan Pendopo Wali Nanggroe.(***)
