Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan dan meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pemanfaatan teknologi digital dalam pengembangan dan pemberdayaan desa. Unsyiah sebagai perguruan tinggi yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan, berupaya mendekatkan teknologi informasi kepada masyarakat pedesaan untuk mendukung perkembangan dan kemajuan wilayah tersebut.
Koptu Weddi Frandita, selaku perwakilan Babinsa dari Koramil 07/Baitussalam, mengapresiasi upaya Unsyiah dalam menggelar kegiatan tersebut. Beliau menyatakan bahwa integrasi teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat desa.
“Kami sangat senang melihat antusiasme masyarakat dalam mengikuti sosialisasi ini. Semakin banyak masyarakat yang memahami dan dapat memanfaatkan teknologi digital, semakin besar pula potensi untuk mengembangkan desa kita,” ujar Koptu Weddi Frandita.
Sosialisasi Desa Berbasis Digital ini melibatkan narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi di bidang teknologi informasi. Mereka menyampaikan materi terkait pemanfaatan aplikasi digital untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, mempercepat akses informasi, dan memudahkan berbagai transaksi di tingkat desa.
Masyarakat Lamduro, yang hadir dalam kegiatan tersebut, juga diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para narasumber. Mereka dapat bertanya, berdiskusi, dan mencoba secara langsung beberapa aplikasi yang telah disiapkan oleh tim dari Unsyiah.
Kehadiran Babinsa dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen TNI (Tentara Nasional Indonesia) dalam mendukung upaya pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi. Babinsa diharapkan dapat menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dan instansi terkait untuk memastikan adopsi teknologi berbasis desa berjalan lancar dan memberikan manfaat optimal bagi warga.
Kegiatan sosialisasi Desa Berbasis Digital diharapkan dapat menjadi langkah awal yang positif dalam mewujudkan desa yang cerdas teknologi dan mampu bersaing di era digital.
