Aceh Besar - Salah satu Calon Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten DPRK Aceh Besar Fiqrah Mawaddah yang maju melalui (Peureute Gabthat) Partai Geunerasi Ajteh Beusaboh Tha'at Dan Taqwa, mengatakan sesali kondisi Pembangunan Infrastruktur di kecamatan Lhoong. Diduga kurangnya mendapatkan perhatian Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar.
Sosok Fiqrah Mawaddah Caleg DPRK Aceh Besar perwakilan perempuan maju Daerah Pemilihan II, terima laporan masyarakat beberapa Gampong dari Lhoong terkait Kondisi Pembangunan Infrastruktur disana Miris Carut-marut. Pada media ini tanggal 12/06/2023.
Kemudian Fiqrah, menceritakan bahwa dirinya setelah menerima laporan masyarakat Lhoong, reaksi langsung meninjau kelapangan atas kebenaran laporan tersebut. Dia mencoba menghubungi beberapa awak media minta bantuan dampingi dirinya mau pergi ke Kecamatan Lhoong, tujuannya Fiqrah untuk melihat kondisi Infrastruktur disana yang rusak parah. Katanya
Namun Fiqrah bersama rombongan datang ke titik lokasi melakukan identifikasi masalah, setiba dia pada posisi pintu masuk Gampong Baroh Geunteut ternyata benar-benar kondisi badan jalan rusak parah sekira 1 Km lebih. hemat dia "tentunya jalan ini sudah masuk dalam Musrenbang Kecamatan, tapi sayangnya realisasi pembangunan jalan dimaksud sampai saat ini tidak terbangun." Sebutnya
"Lanjutnya Fiqrah mencoba mengajak rombongan berpindah ke Gampong Lamjuhang, Gapui, Lamgerihee, dan U' Tamong dalam wilayah Kecamatan Lhoong. bersamaan kondisi badan jalan juga rusak parah dan sangat terganggu masyarakat pengguna jalan."
Menurut Fiqrah terkait infrastruktur di Lhoong, ini seharusnya sudah masuk dalam Musrenbang Kabupaten Aceh Besar dan Musrenbang Provinsi Aceh dan atau pada Musrenbang Nasional untuk dapat dianggarankan pada tahun 2024. pertanyaannya kepada para tokoh politik di Lhoong, apakah hal tersebut sudah dimasukkan dalam Rencana Kegiatan Anggaran RKA atau belum. Bebernya.
Tapi sayang, sepertinya tokoh-tokoh politik di Lhoong ada dari Parlok dan Pernas. Sebut dia, ada Perwakilan pada DPRK Aceh Besar inisial MY, dan DPRA inisial ABR. Seharusnya masing-masing mereka serius memperjuangkan aspirasi masyarakat Lhoong, menurut Fiqrah menilai mereka diam-diam saja terhadap kepentingan masyarakat Lhoong." Pungkasnya
Berikutnya Fiqrah sangat menyayangi Penomena atau kondisi pembangunan di beberapa Gampong Di Lhoong dipandang sebelah mata oleh para elit, sepantasnya masyarakat mehukum atas perbuatan oknum yang tidak memperhatikan pembangunan infrastruktur di Lhoong. Harapannya "meminta kepada warga harus kompak dan bersatu niat membangun 28 Gampong dalam kecamatan lhoong." Tutupnnya [FQ]