Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Bupati Mawardi Ali Jumpai Menteri, Minta Resmiling Untuk Kembangkan Agrobisnis

Senin, 06 September 2021 | 21.29 WIB Last Updated 2021-09-06T14:29:26Z
Aceh Besar - Bupati Aceh Besar Ir. Mawardi Ali menyatakan keinginannya kepada Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, agar di Aceh Besar terdapat resmiling (alat penggilingan) demi perkembangan industri agrobisnis di Tanah Rencong.

“Karena selama ini Aceh Besar surplus dalam hal produksi gabah, dan selama ini masih mengandalkan resmiling yang ada di Medan. Harapannya kita bisa bangun resmiling di Aceh dan dapat dicarikan investor yang cocok untuk Aceh Besar,” ujar Mawardi Ali.

Hal tersebut disampaikannya disaat mendampingi Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menemui jajaran Kabinet Indonesia Maju, Kamis, 26 Agustus 2021 di gedung Kementerian BPKM, Jakarta Selatan.

Gubernur Aceh Berkonsultasi dengan Menteri Bahlil mengenai kelanjutan kerja sama investasi oleh Uni Emirat Arab (UAE) di Aceh, juga menanyakan langkah-langkah apa yang dilakukan oleh Menteri Investasi untuk pemerintah Aceh terkait investasi UEA di Pulau Banyak, Aceh Singkil.

Menurut Nova, Menteri Bahlil mengatakan pihaknya akan menjadikan kawasan Pulau Banyak sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang akan memudahkan para investor secara legalitas dan mempermudah melakukan investasi di sana dengan adanya tax holiday (pembebasan atau pengurangan pajak).

“Saya juga membahas perkembangan KEK Arun dan mengajak Menteri Investasi Bahlil untuk berkunjung ke Aceh dalam waktu dekat,” ujar Nova.

Undangan itu, kata Nova bertujuan guna melihat langsung kondisi KEK Arun yang selama ini banyak timbul permasalahan, dengan harapan kedatangan Bahlil ke Aceh dapat memecahkan kendala tersebut.

“Kemudian terkait Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, Aceh Besar. Kita juga mengajak Menteri Investasi Bahlil untuk melakukan kunjungan langsung guna melihat langkah-langkah apa yang akan ditempuh untuk mendatangkan investor ke KIA Ladong,” sebutnya.

Dalam pertemuan ini, Nova banyak membahas tentang investasi. Namun fokus utamanya terkait kelanjutan investasi UAE di Aceh yang ditaksir mencapai 10 triliun rupiah.

“Sebagai bentuk keseriusan dalam investasi, pemerintah Aceh merencanakan untuk berkujung langsung ke UAE bersama dengan Menteri Investasi dan Presiden RI guna menyelesaikan agenda investasi ini,” ungkapnya.

Di samping itu, Nova juga menyampaikan tentang solusi legalitas yang bisa diberikan terhadap tambang emas ilegal yang ada di Aceh. (ADV)

News

Kabar Aceh

×
Berita Terbaru Update