Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kodam Iskandar Muda kebut Progres Pembangunan Jembatan Bailey di Wilayah Terdampak Banjir Provinsi Aceh

Kamis, 11 Desember 2025 | 11.00 WIB Last Updated 2025-12-11T10:01:00Z
Banda Aceh – Pembangunan infrastruktur yang terputus akibat bencana alam di Provinsi Aceh terus mengalami kemajuan berkat upaya yang dilakukan oleh Kodam Iskandar Muda. Salah satu fokus utama adalah pembangunan jembatan Bailey yang sangat dibutuhkan untuk menghubungkan wilayah-wilayah yang terdampak banjir di sejumlah kabupaten di Aceh. Pembangunan ini bertujuan untuk memulihkan konektivitas antar wilayah dan mempercepat distribusi bantuan, yang telah dimulai pada awal Desember 2025.

Jembatan Bailey yang sedang dibangun di beberapa titik di Aceh menjadi solusi sementara bagi jalur transportasi yang hancur akibat banjir. Kodam Iskandar Muda, bersama dengan TNI Angkatan Darat, telah menurunkan berbagai personel dan sumber daya untuk memastikan kelancaran pekerjaan ini. Salah satu lokasi yang mengalami kemajuan signifikan adalah pembangunan Jembatan Teupin Mane di Kabupaten Bireuen, yang memiliki panjang sungai 25 meter dan tonase 40 ton. Progres pembangunan sudah mencapai 75% dan dijadwalkan selesai pada 11 Desember 2025. Kegiatan yang dilakukan mencakup penguatan bagian peneguh jembatan, pengecekan beban kontra belakang sebelum pendorongan, hingga pendorongan jembatan.

Selain itu, pembangunan Jembatan Teupin Reudep yang menghubungkan jalur alternatif Bireuen menuju Lhokseumawe dan Bener Meriah juga terus berlangsung. Dengan panjang sungai 36 meter dan tonase 20 ton, jembatan ini diperkirakan selesai pada 13 Desember 2025. Pekerjaan yang dilakukan meliputi pemasangan panel, pasangan gelagar lintang, penguatan panel, pemasangan topang silang, serta pendorongan jembatan.

Di Kabupaten Bireuen, pekerjaan juga dilanjutkan pada Jembatan Kutablang yang memiliki panjang sungai mencapai 80 meter. Meskipun progresnya masih berada di angka 9,78%, jembatan ini diharapkan dapat selesai pada 18 Desember 2025. Jembatan ini akan menghubungkan Bireuen dan Lhokseumawe, dua wilayah yang terdampak bencana cukup parah. Saat ini, kegiatan yang dilakukan adalah pemasangan panel dan loading sisa material Bailey Zidam.

Selain jembatan-jembatan yang sedang dibangun di Kabupaten Bireuen, Kodam Iskandar Muda juga menargetkan pembangunan jembatan di Kabupaten Aceh Tengah. Salah satunya adalah Jembatan Jeurata yang akan menghubungkan Kabupaten Pidie dan Aceh Tengah, dengan panjang 40 meter dan tonase 40 ton. Proyek ini dijadwalkan selesai pada Desember 2025, meskipun saat ini masih dalam tahap persiapan lokasi dan penyusunan alat serta peralatan untuk pembangunan.

Sementara itu, beberapa jembatan lain yang juga dibangun di Kabupaten Bireuen, seperti Jembatan Ulee Jalan, Jembatan Matang Bagka, dan Jembatan Alue Limeng, masih menunggu kedatangan material. Jembatan-jembatan ini, yang masing-masing memiliki panjang bervariasi dari 15 meter hingga 21 meter, diperkirakan akan selesai pada Desember 2025, tergantung pada kedatangan material dari luar daerah.

Di Kabupaten Bener Meriah, proyek pembangunan jembatan juga sedang berlangsung. Pembangunan Jembatan Alue Kulus dan Enang-Enang yang masing-masing memiliki panjang 20 meter dan 30 meter dijadwalkan dimulai setelah penyelesaian jembatan sebelumnya, seperti Jembatan Teupin Mane dan Teupin Reudep. Begitu pula dengan Jembatan Wehni Rongka dan Timang Gajah, yang akan mulai dibangun setelah jembatan-jembatan lainnya selesai.

Sementara itu, Jembatan Box Culvert Lampahan yang juga berada di Kabupaten Bener Meriah menunggu penyelesaian Jembatan Timang Gajah terlebih dahulu. Proyek-proyek ini diharapkan dapat selesai pada akhir Desember 2025. Dalam beberapa kasus, seperti Jembatan Titi Merah di Aceh Tengah, pembangunan baru dapat dimulai setelah Jembatan Jeurata selesai dibangun.

Untuk beberapa lokasi lainnya, seperti Jembatan Weh Pase dan Beutong Ateuh di Kabupaten Bener Meriah, pembangunan jembatan Bailey baru akan dilakukan setelah perbaikan jalan menuju lokasi rampung. Pembangunan jembatan-jembatan ini membutuhkan perhatian khusus karena kondisi jalan menuju lokasi yang masih dalam tahap perbaikan.

Meskipun ada beberapa tantangan dalam penyediaan material dan kondisi jalan yang belum sepenuhnya memungkinkan akses kendaraan besar, upaya untuk mempercepat proses pembangunan terus dilakukan. Tim yang terlibat dalam pembangunan jembatan ini bekerja dengan penuh semangat, berusaha untuk mengatasi kendala yang ada dan memastikan agar proyek ini selesai tepat waktu. Salah satu tantangan besar adalah mendatangkan material jembatan yang sebagian besar harus dipasok dari luar daerah, seperti yang terjadi pada Jembatan Beutong Ateuh yang masih menunggu pengiriman material dari Riau.

Dalam beberapa minggu mendatang, diharapkan seluruh pembangunan jembatan Bailey yang telah direncanakan di wilayah Aceh dapat rampung, sehingga dapat membuka kembali akses transportasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang terdampak bencana. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya pemulihan pascabencana yang lebih luas, dengan harapan dapat mengembalikan kehidupan masyarakat di daerah-daerah yang terdampak banjir kembali normal.

Kodam Iskandar Muda berkomitmen untuk terus bekerja keras dalam memastikan kelancaran pembangunan ini, agar masyarakat Aceh, terutama mereka yang terdampak bencana, dapat merasakan manfaat langsung dari adanya jembatan yang menghubungkan wilayah-wilayah mereka dengan daerah lainnya. Pembangunan ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi dan sosial di daerah yang terisolasi akibat bencana banjir.

News

Kabar Aceh

×
Berita Terbaru Update