Acara yang mengusung tema “Pembinaan Komunikasi Sosial yang Adaptif dan Sinergis dalam Upaya Cegah Tangkal Radikalisme/Separatisme Guna Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa” tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Kodim (Dandim) 0101/Kota Banda Aceh Kolonel Inf Faurizal Noerdin, S.Sos., M.Sc.
Dalam sambutannya, Dandim 0101/KBA menegaskan pentingnya sinergi antara TNI dan seluruh elemen masyarakat dalam menghadapi ancaman radikalisme yang kian kompleks di era digital saat ini.
“TNI tidak bisa bekerja sendiri. Keamanan dan ketahanan bangsa bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga seluruh komponen masyarakat. Sinergi itulah kunci untuk mencegah berkembangnya paham radikal yang dapat menggerus nilai-nilai kebangsaan,” tegas Kolonel Inf Faurizal.
Ia juga menyoroti bahwa tantangan ideologi transnasional kini menyusup melalui berbagai saluran, mulai dari media sosial hingga lingkungan sosial masyarakat. Oleh sebab itu, komunikasi yang terbuka, edukatif, dan berkelanjutan menjadi senjata utama dalam membentengi generasi muda dari pengaruh negatif tersebut.
“Melalui kegiatan Komsos seperti ini, kita berupaya membangun ruang dialog yang produktif antara TNI dan masyarakat. Dengan komunikasi yang baik, kita bisa menumbuhkan kesadaran kolektif untuk menjaga keutuhan NKRI,” tambahnya.
Sebagai penutup, Dandim 0101/KBA mengajak seluruh peserta untuk menjadi agen-agen perdamaian di lingkungannya masing-masing.
“Mari kita jaga Aceh, jaga Indonesia. Jangan beri ruang bagi paham yang ingin memecah belah bangsa. Bersama, kita kuat. Bersama, kita tangguh,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kasdim 0101/KBA Letkol Inf Muhsin, S.Ag., M.A.P, Pabung Kodim 0101/KBA Letkol Inf Antoni Zen, para Perwira Staf dan Danramil jajaran Kodim 0101/KBA, serta Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh, Dr. Wiratmadinata, S.H., M.H, yang turut memberikan pandangan tentang pentingnya pendekatan sosial dan budaya dalam upaya pencegahan radikalisme di tingkat akar rumput.
Kegiatan Komsos ini juga menjadi wadah untuk mempererat hubungan silaturahmi antara aparat TNI dengan masyarakat binaan, tokoh agama, tokoh pemuda, dan berbagai unsur lainnya. Suasana dialog yang berlangsung hangat menandakan semangat kebersamaan untuk menjaga kedamaian dan keutuhan wilayah.
