Festival yang mengusung semangat "Meuseuraya"—istilah Aceh yang berarti gotong royong—ini menjadi arena kolaborasi strategis selama lima hari, dari 24 hingga 28 September 2025.
Mengusung tema utama "Kolaborasi Meningkatkan Daya Saing Aceh Melalui Ekonomi dan Keuangan Syariah yang Inklusif, Digital, dan Berkelanjutan," festival ini merupakan wujud nyata komitmen BI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, memajukan UMKM, serta memperkuat Ekonomi dan Keuangan Syariah (EKSyar) di Aceh.
Pembukaan Meriah Penuh Nuansa Islami
Acara pembukaan diselenggarakan secara meriah dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Bank Indonesia Aceh, menjangkau masyarakat luas. Kepala Perwakilan BI Provinsi Aceh, Agus Chusaini, didampingi jajaran Forkopimda dan berbagai pemangku kepentingan, membuka festival ini secara resmi.
Puncak kemeriahan pembukaan ditandai dengan penampilan Tarian Kolosal Ratoh Jaroe oleh ratusan penari, menyimbolkan kekompakan dan kekayaan budaya Aceh.
Momen dilanjutkan dengan Pagelaran Busana Islami "Aceh Fashion Collaboration," yang menampilkan karya desainer lokal, sukses memadukan kearifan budaya Aceh dengan balutan busana kontemporer syariah.
Panggung Inovasi dan Pemberdayaan UMKM
Selama lima hari, Meuseuraya Festival menghadirkan rangkaian kegiatan yang terstruktur, edukatif, dan inspiratif, berfokus pada pengembangan ekonomi lokal:
* Expo dan Bazaar UMKM Tematik: Menampilkan 120 UMKM unggulan Aceh dalam lima kategori spesifik: Kupie Nanggroe (kopi), Kuliner Nanggroe (makanan khas), Kreasi Nanggroe (produk kreatif), Aroma Nanggroe (parfum), serta Galeri Kriya dan Wastra Aceh.
* Akses Pasar dan Kemitraan: Digelar Business Matching dan Showcasing yang mempertemukan UMKM dengan pembeli potensial, lembaga keuangan, dan mitra strategis, bertujuan memperluas akses pasar dan mendorong UMKM "naik kelas."
* Workshop dan Literasi: Serangkaian Workshop Kewirausahaan berfokus pada branding dan pemasaran digital, serta Live Cooking Workshop Taste of Aceh untuk mempromosikan kuliner khas daerah.
Forum Diskusi Strategis: Masa Depan Ekonomi Syariah
Festival ini juga menjadi tuan rumah bagi diskusi tingkat tinggi yang membahas isu-isu strategis EKSyar:
* Pre-Event Aceh Waqf Summit: Mengangkat tema "Mengarusutamakan Wakaf dalam Pembangunan Aceh."
* Aceh Economic Forum (AEF): Sebuah forum strategi mengenai "Strategi Peningkatan Ekonomi Syariah melalui Pengembangan Hilirisasi Produk UMKM yang Kompetitif dan Menjadi Bagian dari Global Halal Value Chain."
* Literasi Keuangan: Melalui Pelindungan Konsumen (PK) Talk dengan judul provokatif "Pinjol dan Judol, Jerat Manis yang Bikin Hidup Tragis," memberikan edukasi penting tentang bahaya pinjaman ilegal dan judi online.
Budaya dan Digitalisasi dalam Kompetisi
Meuseuraya Festival 2025 turut merangkul generasi muda dan komunitas dengan aktivasi yang memadukan budaya, kreativitas, dan literasi digital, antara lain:
* Kompetisi Digital: QRIS Hip Hop Competition (Beatbox Battle dan All Style Dance Battle) dan QRIS Fun Walk, yang secara aktif mempromosikan transaksi digital yang CEMUMUAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Andal).
* Edukasi Kebanksentralan: Lomba Ranking 1 Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah.
* Seni dan Olahraga: Lomba Tari Ratoh Jaroe, Lomba Nasyid Islami, hingga Kejuaraan Sepatu Roda Open Tournament dan Meuseuraya Festival X Cross Competition.
Kepala Perwakilan BI Aceh, Agus Chusaini, menekankan bahwa festival ini adalah momentum krusial untuk memperkuat sinergi dan menggali potensi inovasi.
"Kami berharap festival ini dapat memberikan dampak lebih luas dalam memperkuat ekonomi dan keuangan syariah, mendorong UMKM naik kelas, sekaligus memperlihatkan kekayaan budaya Aceh yang bernilai ekonomi tinggi," tutupnya.
Masyarakat diundang untuk berpartisipasi penuh dalam seluruh rangkaian acara. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui akun Instagram resmi @bank_indonesia_aceh.(*)
#MeuseurayaFestival#
