Kepengurusan yang dilantik adalah Rais Syuriyah Tgk. Rusli, MSi. Ketua Tanfidziyah PCNCU Aceh Besar Tgk. Muhammad Hafiz, Sekretaris Tgk Heru Saputra M.H. Bendahara Tgk. M Yanis dan anggota.
Waled Nuruzzahri (Waled Nu) mengatakan NU tidak terpisah dengan Aceh dari dulu hingga sekarang. Dalam catatan sejarah Aceh, wajib bagi bangsa Aceh berakidah ahlusunnah waljamaah dan mengamalkan syariah sesuai Mazhab Imam Syafii. Sementara NU hadir untuk mengawal akidah tersebut dan amalan nadhliyin.
Waled Nu menegaskan maju dan mundurnya organisasi ada di tangan tanfidziyah. Maka kepengurusan yang sudah dilantik harus aktif mengembangkan organisasi dalam rangkan mengawal amaliyah nadhliyin.
"Jalankan amanah ini hingga ke tingkat MWC. Mudah-mudahan bisa berkembang hingga ranting," kata Waled Nu.
Ketua Tanfidziyah PCNU Aceh Besar, Tgk. Muhammad Hafiz IB, S.E mengatakan perkembangan NU makin nyata di Aceh Besar dengan program yang diinisiasi bersama. Kini kiprah NU di Aceh dan Indonesia dapat dilihat dan dirasakan oleh umat.
"Jadi tidak perlu alergi dengan NU karena misinya sangat selaras dengan spirit perjuangan dan konstitusi negara Indonesia," ujar Abi Muhammad Hafiz usai pelantikan.
Sementara ketua panitia, Tgk. Khasanda mengatakan pelantikan PCNU Aceh Besar mesti dilaksanakan minimal tiga bulan setelah SK diterbitkan. Alhamdulillah untuk PCNU Aceh Besar terlaksana sesuai ketentuan dan tepat waktu.
"Kami ingin melaporkan bahwa acara ini berkat kerja sama semua pihak, baik Baitul Mal, Rektor UIN Ar-Raniry, Kemenag dan lainnya," kata Tgk Khasanda saat sambutan panitia.
Ia menyebutkan banyak dukungan untuk suksesnya acara PCNU Aceh Besar sekaligus Muskercab, sehingga acara berjalan baik. Terima kasih pada semua donatur.
Acara ini dihadiri Ketua Tanfidziyah PWNU Aceh, Tgk. Faisal Ali, Bupati Aceh Besar, Syeikh Muharram, Dandim KBA, Kapolres Aceh Besar dan tamu lainnya. |Abu Teuming|
