Duduk bersila di lantai kayu, Serda Muslihuddin terlihat akrab bercengkerama dengan warga. Sesekali terdengar tawa ringan saat obrolan mengalir dengan santai. Dari topik keseharian hingga hal-hal yang menjadi perhatian bersama, semua dibahas dalam suasana penuh keakraban. Baginya, pondok kecil di tengah desa ini bukan sekadar tempat berteduh dari terik matahari, tetapi juga menjadi ruang untuk mendengar keluh kesah warga dan mempererat hubungan silaturahmi.
“Kegiatan seperti ini sangat penting karena sebagai Babinsa, saya harus selalu dekat dengan masyarakat. Dari sini saya bisa mengetahui berbagai permasalahan yang dihadapi warga dan mencari solusi bersama,” ujar Serda Muslihuddin.
Seorang warga, Pak Ramli (45), mengaku senang dengan keberadaan Babinsa yang aktif berbaur dengan masyarakat. Menurutnya, keberadaan TNI di desa bukan hanya soal keamanan, tetapi juga dukungan moral dan sosial bagi warga.
“Kami merasa lebih dekat dengan TNI. Babinsa tidak hanya datang saat ada masalah, tapi selalu hadir mendengar dan membantu,” ungkapnya.
Kedekatan seperti ini menjadi salah satu kunci terciptanya kemanunggalan TNI dengan rakyat. Dengan hadir langsung di tengah-tengah warga, Babinsa tidak hanya menjalankan tugasnya dalam menjaga keamanan wilayah, tetapi juga membangun hubungan emosional yang kuat.
Kegiatan komunikasi sosial seperti yang dilakukan Serda Muslihuddin diharapkan terus berlanjut, sehingga sinergi antara TNI dan masyarakat semakin erat. Karena dalam kebersamaan dan kepercayaan itulah, ketahanan wilayah bisa tetap terjaga dengan baik.
