Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kepala Bappeda Aceh Pimpin Ikrar 8 Komitmen Penurunan dan Pencegahan Stunting di Aceh

Kamis, 16 Maret 2023 | 15.53 WIB Last Updated 2023-03-17T03:50:44Z
Kepala Bappeda Aceh, T. Ahmad Dadek lakukan penandatanganan 8 komitmen bersama dalam penurunan dan pencegahan Stunting di Aceh.
Banda Aceh
- Asisten I Sekda Aceh, Dr. M. Jafar, SH, M.Hum membuka acara Rapat Koordinasi/Rembuk Stunting Tingkat Provinsi Tahun 2023 dengan tema “Melalui Rembuk Stunting, Kita Tingkatkan Koordinasi dan Konvergensi Menuju Aceh Bebas Stunting”. Acara dilaksanakan selama 2 (dua) hari dari tanggal 14-15 Maret 2023, di Kyriad Muraya Hotel, Banda Aceh (14/3).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Tim Tenaga Ahli Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri, Ketua TP PKK Aceh, Kepala SKPA terkait, Koordinator Satgas Penurunan Stunting Aceh, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari 23 Kab/Kota, Kepala Bappeda Kab/Kota selaku Ketua Bidang Koordinasi dan Konservasi.

Tujuan kegiatan tersebut untuk mensinergikan program dan kegiatan antara provinsi dan kabupaten-kota dalam percepatan penurunan stunting di Aceh.

M. Jafar dalam sambutannya menyampaikan pertemuan ini merupakan salah satu upaya kita bersama untuk mengupayakan solusi terbaik dalam pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting di Aceh. Mudah-mudahan kegiatan ini mampu menguatkan komitmen seluruh pihak, dalam menanggulangi permasalahan stunting serta dalam merealisasikan program-program yang telah kita rancang bersama. 

"Sampai saat ini masalah stunting di Aceh masih menjadi prioritas dan perlu mendapatkan perhatian kita bersama. Data menunjukkan angka stunting Aceh yang masih tinggi. Kondisi ini ditambah dengan permasalahan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada saat kehamilan, yang dapat berdampak serius pada perkembangan janin." ujarnya 

Ia menambahkan, Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, secara teknis, dituangkan dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI). Terdapat tiga pendekatan dalam pelaksanaan RAN PASTI, yakni; (1) pendekatan keluarga berisiko stunting yang dilakukan dengan intervensi hulu, yaitu pencegahan lahirnya bayi stunting dan penanganan balita stunting, (2) pendekatan multi sektor dan multipihak melalui pentahelix, yaitu menyediakan platform kerja sama antara pemerintah dan unsur pemangku kepentingan (dunia usaha, perguruan tinggi, masyarakat, dan media), dan (3) pendekatan intervensi gizi terpadu dengan melakukan intervensi spesifik dan sensitif, yang berfokus pada kesehatan dan kecukupan gizi 3 bulan calon pengantin, ibu hamil, ibu masa interval, baduta dan balita, didukung dengan penyediaan sanitasi, akses air bersih serta bantuan sosial.

M. Jafar juga menyampaikan terdapat 2 (dua) komponen penting yang wajib berjalan beriringan, untuk dapat mendukung percepatan penurunan stunting di Aceh yaitu: (1) komitmen pentahelix dalam bekerjasama dan bermitra, untuk dapat saling mendukung intervensi penurunan stunting, secara holistik integratif serta memiliki keterukuran target yang jelas, dan (2) peran keluarga yang sangat penting dalam mencegah stunting pada setiap fase kehidupan, mulai dari janin dalam kandungan, bayi, balita, remaja, menikah, hamil, dan seterusnya.

"Harapannya perlu kemitraan dan sinergitas antar seluruh pemangku kepentingan dapat terus dikuatkan, untuk mewujudkan Aceh bebas stunting demi terwujudnya anak-anak Aceh yang sehat, cerdas, dan berdaya saing," tutup M.Jafar.

Rapat koordinasi stunting yang digelar Bappeda Aceh itu diikuti seluruh TPPS dan Ketua Bappeda kabupaten/kota se-Aceh. Dalam kesempatan itu juga dilakukan ikrar dan penandatanganan 8 komitmen bersama dalam penurunan dan pencegahan stunting di Aceh. Ikrar tersebut dipimpin oleh Kepala Bappeda Aceh, T. Ahmad Dadek. 

News

Kabar Aceh

×
Berita Terbaru Update