Banda Aceh - Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Safaruddin, mendorong Pansus DPRA untuk Kualitas Pendidikan yang dibentuk beberapa waktu lalu mendalami berbagai permasalahan terkait dengan mutu pendidikan, apalagi beberapa permasalahan terkait mutu pendidikan sudah terinventarisir di Dinas Pendidikan.
Beberapa masalah utama yang sangat perlu mendapat perhatian Pansus DPRA adalah terkait tentang kesejahteraan guru, distribusi guru, pengembangan kapasitas guru, kedisiplinan guru dan motede pelatihan guru yang terintergasi dan terukur, dan kekurangan guru juga pada sekolah SLB perlu menjadi perhatian pansus,” kata safar, Selasa, (10/01/2023).
Khusus pada sekolah Kejuruan (SMK) masalah yang dihadapi lebih rumit mulai dari ketersediaan guru SMK hingga lulusan yang masih belum bisa diserap secara maksimal di dunia kerja, serta dukungan dunia kerja dan dunia industry yang masih minim terhadap dukungan pengembangan vokasional di Aceh.
“Berbagai permasalahan sebenarnya sudah terintegrasi pada Dinas Pendidikan seperti kesejahteraan guru, distribusi guru, pengembangan kapasitas guru, kedisiplinan guru dan motede pelatihan guru yang terintergasi dan terukur, dan kekurangan guru juga pada sekolah SLB, dan lebih rumit lagi di SMK yang lulusan nya setiap setiap tahun harus menjadi pengangguran padahal mereka punya keahlian, masalah ketersediaan guru jurusan juga masih sangat minim dan masih kurangnya dukungan dari dunia industri terhadap SMK ini,” kata Safar.
Dengan adanya pansus ini Safar berharap, dapat menuntaskan berbagai permasalahan yang menjadi kendala dalam pencapaian mutu pendidikan, harus dituntaskan dari hulu sampai hilir, jangan setengah-setengah dalam pembenahan karena akan menganggu semua yang terintegerasi dengan proses peningkatan mutu pendidikan.
Menurut Safar, Pansus ini sangat penting karena jika urusan pendidikan beres apalagi terkait dengan vokasional di SMK maka akan melahirkan sumber daya manusia yang profesional dan siap pakai di dunia kerja, dan ini bisa menekan angka kemiskinan dan membuka luas lapangan kerja di Aceh.
“Kita sangat berharap, dengan adanya pansus ini bukan hanya menginventarisir semua persoalan Pendidikan lalu mencari kambing hitam, namun harus disertai dengan solusi solusi kongkrit yang dapat segera di aplikatif secepatnya di lapangan, sehingga masyarakat dapat segera melihat perubahan dunia Pendidikan aceh menjadi lebih baik lagi, walau pun kita tahu bahwa persoalan Pendidikan adalah persoalan yang sangat kompleks, tapi tidak tertutup kemungkinan jika kita bergerak bersama dunia Pendidikan aceh akan semakin lebih baik lagi,” Pungkas Safar. (*)