Pernyataan ini disampaikan Kapendam IM, saat berkunjung ke Kantor Harian Rakyat Aceh, Kamis sore (29/12/22), didampingi Wakapendam IM Letkol Arh Isdarmawan dan Mayor Arh Tarmizi Kasi Penmedtak Pendam IM.
Dalam kunjungan ini, diterima Pimpinan Umum Harian Rakyat Aceh, Imran Joni dan Pemimpin Redaksi, Sulaiman Ahmad. Pertemuan penuh keakraban ini, Kapendam Kolonel Inf Irhamni, yang baru pindah ke Aceh, sebelumnya bertugas sebagai mantan Kasi Intel Korem 092/Maharajalila Kaltara (Kalimantan Utara).
"Sebelum pindah ke Aceh saya pernah mengunjungi beberapa daerah di Aceh pasca gempa dan tsunami", jelasnya.
Dikatakan, sebagai unit penerangan di Kodam IM, ada tugas kedalam dan keluar yang harus dijalankan. "Keluar itu membangun mitra strategis di semua media', ungkapnya.
Ditambahkannya, dengan mitra itu akan semakin dekat antara masyarakat, media dalam prinsip kemanunggalan TNI, TNI harus menjadi bagian solusi mengatasi masalah masyarakat.
Kapendam juga menceritakan, tempat bertugas di Kaltara yang berbatasan dengan Malaysia, ada rumah dua negara yakni Indonesia dan Malaysia, di rumah tersebut di ruang tamu berbendera Indonesia dan di bagian belakang sudah berbendera Malaysia. "Begitulah perbatasan disana, bahkan bendera dikibarkan satu Malaysia, dan satu lagi bendera Indonesia", bebernya.
Sementara itu, PU Harian Rakyat Aceh, Imran Joni, menceritakan koran terbitan Aceh ini terbit pada 17 Januari 2005, atau 2 Minggu pasca gempa dan Tsunami Aceh dengan keinginan dari Dahlan Iskan. "Alhamdulillah Harian Rakyat Aceh mau Milad ke 18 tahun, pada 17 Januari 2022 ini", pungkasnya.
