Acara syiar islam tersebut mengumandangkan tema ‘Zikir, Shalawat, Tausyiah dan Doa untuk Negeri. Kegiatan yang terpusat di halaman Masjid Raya Baiturrahman tersebut rencananya akan dipimpin oleh Habib Nabil Al Musawa (Bogor), Habib Musthofa Sayyidi Baraqbah (Jogja), dan Habib Abdul Haris Alaydrus (Banda Aceh).
Kepala Dinas Syariat Islam Provinsi Aceh, EMK Alidar mengatakan kegiatan Aceh bershalawat ini merupakan bentuk dari syiar dan kecintaan kita kepada Rasulullah. Disamping itu kegiatan ini juga memiliki tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Apalagi ini masih bulan maulid. Kita perbanyak shalawat kepada Rasulullah dan berdoa, semoga dengan kegiatan ini bisa menjadikan Aceh lebih baik kedepan,” kata Alidar, Kamis, 8 Desember 2022.
Aceh bershalawat dijadwalkan akan berlangsung selama dua hari, yakni Jumat 9 Desember dan Sabtu 10 Desember 2022. Hari pertama, zikir, shalawat, tausiyah dan doa bersama akan dipimpin oleh Habib Abdul Haris Alaydrus pada pukul 20.53 wib sampai dengan selesai.
Sementara malam puncak yakni Sabtu 10 Desember 2022, zikir, shalawat, tausiyah dan doa akan dipimpin oleh Habib Nabil Al Musawa dari Bogor pada pukul 20.47 wib.
“Mari kita ikut serta bersama-sama datang ke Masjid Raya Baiturrahman, terutama pada malam puncak yaitu malam minggu, mudah-mudahan bisa ramai yang hadir dalam kegiatan ini,” imbaunya.
Sementara, Kepala UPTD Majid Raya Baiturrahman, Ustaz Saifan mengatakan kegiatan Aceh Bershalawat tahun ini akan terpusat di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh dan saat ini sudah dalam tahap persiapan.
“Persiapan terkait kegiatan sudah disiapkan, spanduk, baliho dan flyer sudah diekpos, alhamdulillah sudah mendekati matang,” sebut Saifan.
Pihaknya menghimbau kepada seluruh jamaah dan seluruh warga Aceh untuk sama-sama itu ikut berpartisipasi memeriahkan kegiatan tersebut.
“Kami menghimbau kepada jamaah, mahasiswa, santri, para komunitas, masyarakat Aceh untuk sama-sama untuk mengukuti Aceh Bershalawat selama dua malam yang diselenggarakan di Masjid raya Baiturrahman Banda Aceh,” pungkasnya.[]
