Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan Kuliah Umum yang mengangkat tema “Generasi Muda Berdaya dan Berkarya dengan Kartu Prakerja”, di Aula Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) USK, Banda Aceh, Kamis (24/11/2022).
Denni mengatakan, generasi sekarang terutama yang disebut dengan Gen Z yaitu generasi yang lahir dalam rentang tahun 1995-2010 memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya adalah melek teknologi, menerima perbedaan, berani menyampaikan opini, peduli terhadap sesama.
Namun dibalik semua keunggulan ini, Gen Z memiliki beberapa persoalan di antaranya adalah memiliki mentalitas instans. Penyebabnya adalah, karena Gen Z ini melek digital sehingga mereka sangat dekat terhadap media sosial. Di mana tampilan di medsos tersebut cenderung menampilkan sisi baik atau kesuksesan orang lain.
Social Comparison inilah yang kemudian mendorong Gen Z untuk ingin cepat sukses. Hanya saja, tidak semua orang berhasil dalam social comparison ini.
“Hal inilah yang kemudian menyebabkan banyak Gen Z mengalami depresi atau mental health, sehingga muncul istilah healing,” ucapnya.
Oleh karena itu, Denni berpesan agar Gen Z ini dapat mengoptimalkan keunggulan yang mereka miliki tersebut. Serta mengaplikasikan hal-hal baik dari generasi sebelumnya. Transformasi nilai-nilai ini sangatlah penting untuk masa depan suatu bangsa.
“Teman-teman bisa mencontoh hal yang baik dari generasi sebelumnya. Tapi juga mempertahankan apa yang kalian dapat. Karena bangsa ini tidak dibangun oleh satu generasi,” ucapnya.
Sementara itu Wakil Rektor III Prof. Dr. Mustanir, M.Sc dalam sambutanya menyampaikan terima kasih atas terlaksananya kegiatan kuliah umum ini. Menurutnya, salah satu syarat penting untuk mendukung upaya pemerintah mewujudkan Indonesia maju, adalah dengan tersedianya sumber daya manusia yang unggul, yaitu SDM yang memiliki kompetensi, produktif dan berdaya saing.
“Maka USK selaku perguruan tinggi, tentu saja memiliki tanggung jawab untuk menghadirkan SDM yang unggul tersebut. Apalagi saat ini tuntutan dunia kerja semakin kompetitif,” ucapnya.
Oleh sebab itu, dirinya menilai USK menyambut baik upaya-upaya pemerintah untuk mengembangkan kompetensi masyarakatnya, khususnya generasi muda. Misalnya, melalui program Kartu Prakerja. (*)
