Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

USK Tuan Rumah Semirata 2022, Siap Kolaborasi Antar Pascasarjana di Seluruh PTN

Jumat, 14 Oktober 2022 | 22.16 WIB Last Updated 2022-10-14T15:16:11Z
Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala (USK) menjadi tuan rumah Seminar dan Rapat Tahunan (Semirata) Forum pimpinan pascasarjana (Forpimpas) tahun 2022. Kegiatan ini berlangsung di Aac Dayan Dawood, diikuti 13 kampus yang berada di bawah Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat (BKS-PTN Wilayah Barat), Banda Aceh, Kamis (13/10/2022)

Selain 13 kampus di wilayah barat, juga hadir tiga universitas lain dari BKS Tengah dan Timur, yaitu: Universitas Khairun, Universitas Hasanuddin dan Universitas Udayana. Pada kegiatan tersebut, USK menghadirkan empat keynote speaker, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean.Eng (Dirjen Kemendikbudristek), Prof. Dr. Hammam Riza, M.Sc (BRIN), Prof. Dr. H. Imam Suprayogo (UIN Maulana Malik) dan Prof. Dr. Irwan Abdullah (UGM).

Direktur Program Pascasarjana USK, Prof. Dr. Hizir Sofyan mengatakan, Semirata Forpimpas kali ini diikuti sejumlah 25 papers present. Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi medium untuk saling sinergi.

“Kolaborasi ini tidak hanya untuk perguruan tinggi di wilayah barat, tapi juga untuk wilayah tengah dan timur, termasuk ke luar negeri. Apalagi USK sangat bagus hubungannya dengan beberapa negara ASEAN, tidak terkecuali Asia, seperti Jepang, hingga Australia dan seterusnya,” kata Prof Hizir.

Semirata Forpimpas 2022 sangat istimewa, karena untuk pertama kali setelah pandemi Covid-19, bisa kembali dilaksanakan secara normal. Karena itu, ia berharap semua pihak bisa saling mendukung.

“Tentu pentingnya kolaborasi Kemendikbudristekdikti, Kemenag dan BRIN untuk bantuannya dalam hal riset,” sebut Direktur Pascasarjana USK.

Wakil Rektor I USK, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si mengatakan, tema ‘Inovasi dan Sinergi Pengelolaan Pascasarjana dalam Meningkatkan Daya Saing di Era Digital’ sangat menarik. Karena kunci untuk tumbuh kembang pascasarjana ada pada inovasi.

“Pergerakan pascasarjana kita tidak bisa dilepaskan dari inovasi. Untuk itu, transfer knowledge saja tidak cukup, harus diimbangi dengan transfer creativity,” kata Prof Agussabti.

Ia mengungkapkan, di awal keberadaan pascasarjana USK, sebagai kampus di luar Pulau Jawa, untuk menggerakkan pascasarjana dibuka dengan mahasiswa yang latar belakangnya sudah bekerja. Itulah mengapa, inovasi tak mudah tumbuh.

Namun sejumlah terobosan dilakukan USK, seperti mengadakan program double degree. Ada juga fast track, saat S1 belum tamat langsung bisa lanjut S2 dan S3. Hal itu merupakan langkah pascasarjana USK untuk membenahi diri.

“Ada beberapa program yang diluncurkan untuk mewujudkan mahasiswa kompeten. Ini upaya USK dalam melahirkan mahasiswa pascasarjana yang bisa menjawab tantangan zaman dan menghadirkan inovasi,” ungkap WR I.

Sementara itu, Ketua BKS-PTN wilayah barat, Prof. Dr. H. Fatah Sulaiman, ST MT menyampaikan apresiasi atas kemauan USK dalam menyelenggarakan Semirata Forpimpas dengan sukses. Yang terpenting, bagaimana mewujudkan
sistem pengelolaan pascasarjana yang bermutu.

“Pentingnya strategi akses fast track untuk langsung mengakses pascasarjana di PTN masing-masing. Strategi untuk industriawan dalam menyusun skema by riset problem solving. Ini jadi salah satu agenda diskusi,” ujarnya.

Kehadiran sejumlah PTN di USK menjadi momen silaturahmi dalam melakukan koordinasi dan kolaborasi dan punya ketulusan maju bersama, wujudkan layanan pascasarjana yang bermutu.

“Nantinya catatan rekomendasi tersebut, akan dibawa dalam rapat tahunan pimpinan BKS di USU 17 November,” bebernya.

Senada dengan itu, Ketua FORPIMPAS, Prof. Dr. Ir. Hidayat, MP menyebutkan, keberadaan Forpimpas merupakan kebersamaan direktur pascasarjana, untuk dapat bekerjasama seluruh PTN dari berbagai wilayah.

Ia berharap Samirata Forpimpas di USK, bisa saling sharing program inovasi, yang mendidik generasi muda bangsa, unggul dan handal di masa yang akan datang. (*)

News

Kabar Aceh

×
Berita Terbaru Update