Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tiga Bulan Menjabat, Bakri Siddiq Ajak Semua Elemen Bersinergi Bangun Kota

Selasa, 18 Oktober 2022 | 12.44 WIB Last Updated 2022-10-18T05:47:12Z
Tegaskan Dirinya Datang untuk Bersanding, Bukan Bertanding

Banda Aceh - 7 Oktober 2022, genap tiga bulan bagi Bakri Siddiq memimpin Banda Aceh. 

Sejak dilantik oleh Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki 7 Juli lalu, Pj Wali Kota Banda Aceh itu langsung melakukan gerak cepat membenahi sejumlah persoalan di Kota Banda Aceh.

Saat melakukan temu ramah dengan insan pers, Senin (17/10/2022) di pendopo, Bakri mengingat kembali arahan-arahan yang ia terima saat pelantikan dirinya.

"Jumat, 7 Oktober lalu genap tiga bulan saya mengemban amanah sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh. Sebelumnya pada 7 Juli 2022, 
saya diamanatkan untuk memimpin Banda Aceh berdasarkan Surat Keputusan Mendagri nomor 131.11-1418 tahun 2022," kata Bakri Siddiq di depan awak media.

Katanya, ada lima arah kebijakan pembangunan yang ingin ia usung selaku Pj Wali Kota Banda Aceh untuk satu tahun ke depan pasca dilantik.

Kebijakan-kebijakan tersebut diantaranya, penguatan penegakan syariat Islam, reformasi birokrasi, pemberdayaan ekonomi, pelayanan publik dan peningkatan kualitas/fungsionalisasi infrastruktur.

Selain itu, ia juga diberi tugas untuk menyukseskan tahapan pemilukada serentak 2024. Kemudian pembenahan tata kelola keuangan dan tata kelola pemerintahan turut menjadi prioritas Bakri Siddiq.

Pada tahap awal, ia mengaku telah menginventarisir segala hal yang masih menjadi permasalahan di Banda Aceh. 

"Bukan dari belakang meja, tapi saya turun langsung ke setiap Satuan Kerja Perangkat Kota (SKPK) secara maraton, terutama yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik. Blusukan ke pasar, masyarakat kurang mampu, hingga pengecekan jalan/drainase pun kerap saya lakukan untuk mengetahui 
kondisi riil ibukota provinsi ini," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia kemudian menyampaikan beberapa hal yang telah, sedang dan akan dilakukan dalam kapasitasnya sebagai Pj Wali Kota Banda 
Aceh.

Ia menyebutkan langkah pertama yang dilakukan adalah membenahi kondisi keuangan Pemko Banda Aceh dimana rasionalisasi anggaran merupakan kebijakan yang harus dilakukan untuk menghindari defisit yang angkanya berpotensi mencapai Rp225 M.

Kemudian melobi dana pembangunan dari Pemerintah Pusat menjadi sesuatu yang harus dilakukan untuk menggenjot pembangunan.

Hasil lobi tersebut membuahkan hasil. Pemerintah Pusat akan menggelontorkan DAK 2023 senilai Rp37,4 miliar lebih, plus APBN Rp10,5 miliar untuk Banda Aceh. Totalnyapun mencapai Rp 47,9 miliar. 

"Dana ini akan kita gunakan untuk pembangunan dan peningkatan infrastruktur air minum, sanitasi, perumahan dan permukiman, hingga jalan. Adapun sejumlah proyek akan dimulai pengerjaannya tahun depan, diantaranya pengembangan jaringan distribusi dan sambungan rumah air bersih senilai Rp5,4 M dan pembangunan IPAL Skala Permukiman beserta rehabilitasi IPLT Gampong Jawa senilai Rp8,2 M," kata Bakri.

Kemudian ada juga pembangunan dan rehab rumah masyarakat berpenghasilan rendah sebanyak 135 unit. Pembangunan jalan lingkungan sepanjang 2,1 kilometer dan drainase lingkungan 4,4 kilometer. Total anggarannya mencapai Rp12,7 miliar," tambahnya.

Meningkatkan pelayanan publik juga menjadi perhatian Bakri Siddiq. Menyangkut pelayanan publik, katanya, dari persentase 100, jika ada 10 persen saja yang komplain dianggap belum sukses. 

"Perbaikan pelayanan Perumdam Tirta Daroy juga menjadi prioritas saya di Banda Aceh. Sejak dari Juli hingga September, saya menerima sejumlah keluhan dari masyarakat terkait dengan kurangnya suplai air. Saya pun instruksikan Perumdam Tirta Daroy untuk tuntaskannya dalam waktu yang tak terlalu lama. Dalam tiga atau empat bulan pasca saya menjabat (September atau Oktober 2022), Perumdam Tirta Daroy harus mampu melayani pelanggan lebih baik, walau belum bisa memuaskan semua," kata Pj Wali Kota seraya mengatakan sering melakukan Sidak ke dinas dan instansi pelayanan publik untuk memastikan layanan lebih cepat, tepat, efektif dan efisien bagi masyarakat kota. 

Di akhir sambutannya, Bakri Siddiq mengutip sebuah petuah indatu "Aceh meutaloe wareh, gaseh-meugaseh, bila-meubila".

"Ini adalah sebuah petuah indatu yang selalu saya pegang teguh. Bahkan setelah 30 tahun saya bertugas di negeri rantau dan kini mengabdi di tanah kelahiran, Aceh, tepatnya di Kota Banda Aceh," ujarnya.

Bagi Bakri Siddiq, memimpin Kutaraja -kota Islam tertua di Asia Tenggara- merupakan sebuah amanah sekaligus pertaruhan terbesar selaku pelayan masyarakat. 

"Perlu saya garis bawahi, sejalan dengan dari instruksi pemerintah pusat, saya datang untuk bersanding, bukan bertanding, merangkul semua pihak untuk memastikan pembangunan Banda Aceh terus berjalan dengan baik dan tetap dalam koridor," kata Bakri Siddiq.

Ia kemudian mengatakan, Aceh identik dengan tiga kata, yakni Islami, Tangguh, dan Setia. 

"Dengan motto ini, saya siap berkolaborasi dengan semua elemen dengan tujuan mulia, membawa Banda Aceh lebih baik di masa depan. Tak ada kepentingan apapun selain 
kemaslahatan masyarakat dan pembangunan kota berkelanjutan yang menjadi motivasi saya menakhodai Banda Aceh. Jabatan ini juga merupakan jalan ibadah 
bagi saya pribadi," ujarnya.

Ia kemudian mengibaratkan Banda Aceh layaknya sebuah kapal besar dimana diperlukan kerja sama dan sinergitas semua awak yang ada di dalamnya agar mampu mengarungi samudera.

"Karenanya saya ingin mengajak, mari sama-sama kita kayuh perahu ini agar sampai ke tujuan, untuk kesejahteraan masyarakat," tutup Bakri Siddiq.[]



News

Kabar Aceh

×
Berita Terbaru Update