Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

DSI Aceh Besar Adakan Tes STIFIn Bagi Murid TPA se- Kecamatan Ingin Jaya

Selasa, 13 September 2022 | 09.03 WIB Last Updated 2022-09-23T03:55:12Z
Aceh Besar - Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Besar mengadakan kegiatan Tes STIFIn ( Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, dan Insting) yang dipusatkan di Musalla Lamnbaro, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Minggu 11 September 2022 pagi.

Kegiatan dari usulan Pokir Aleg PKS DPRK Aceh Besar, Mursalin, SHI itu diikuti oleh puluhan murid dari Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) se- Kecamatan Ingin Jaya.

Acara tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Besar, Rusdi SSos MSi dan dihadiri oleh Anggota DPRK Aceh Besar, Mursalin serta para orang tua murid.

Dalam kata sambutannya, Kadis DSI Aceh Besar Rusdi mengucapkan apresiasi dan terimakasi karena telah mengusulkan kegiatan Tes STIFIn dalam kegiatan APBK 2022 melalui Pokir kepada Aleg PKS Mursalin.

Menurut Rusdi, Tes STIFIn sangat penting guna mengenal sejak dini minat dan potensi seorang anak sehingga akan mudah dalam mendidik anak dimasa mendatang. Tes STIFIn bertujuan untuk mengetahui belahan otak mana yang dominan menjadi sistem operasi otak manusia.

Dikatakan Rusdi, DSI Kabupaten Aceh Besar sendiri dalam tiga tahun terakhir telah mengadakan Tes STIFIn pada pasangan pengantin tahun 2020 lalu, dilanjukan tes serupa untuk para guru di tahun berikutnya yakni tahun 2021.

“Ini tahun ke tig akita laksanakan kegiatan serupa, hanya saja kita fokuskan untuk murid-murid TPA se- Kecamatan Ingin Jaya, jika memungkin di segi anggaran, DSI Aceh Besar akan terus melaksanakan Tes STIFIn karena dirasa sangat bermanfaat,” ungkap Rusdi.

Kadis DSI Aceh Besar itu berharap para orang tua dapat memaksimalkan kegiatan ini sehingga menambah pengetahuan tentang materi yang diajarkan. Diharapkan, seluruh ilmu yang didapat dari narasumber Tes STIFIn bisa dipraktekkan pada keluarga masing-masing.

“Yang paling penting dan utama adalah jangan pernah lali dan meninggalkan shalat lima waktu, dari situ kita beriktiar melalui  Tes STIFIn agar bisa mendidik anak-anak kita ini untuk menjadi anak-anak yang sholeh dan sholeha serta sukses di dunia dan di akhirat,” harap Rusdi.

Sebelumnya, Anggota DPRK Aceh Besar dari Fraksi PKS Mursalin mengatakan jika investasi itu bisa dalam bentuk fisik dan bisa dalam bentuk non fisik. Jika dalam bentuk fisik seperti pembangunan infrastruktur langsung bisa dilihat hasilnya, sementara investasi non fisik salah satunya adalah investasi pendidikan yang tidak langsung bisa dinikmati hasilnya.

“Tes STIFIn ini merupakan salah satu investasi pendidikan, dan investasi pendidikan ini tidak langsung bisa dilihat dan dinikmati hasilnya, akan tetapi akan dirasakan hasilnya itu 10 hingga 20 tahun dari sekarang,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mursalin menjelaskan jika kegiatan Tes STIFIn juga merupakan usulan dari masyarakat. Kegiatan ini telah diadakan  di Kecamatan Kuta Malaka, Blang Bintang, dan Montasik  sebanyak satu kali. Kemudian, di Kecamatan Suka Makmu, dan Ingin Jaya masing-masing dua kali.

Meski tes ini membutuhkan biaya yang besar namun akan sebanding dengan hasil yang akan didapat mengingat Tes STIFIn sangat besar manfaatnya, terutama bagi anak-anak.

“Tes ini dapat memberikan pengetahuan tentang minat, bakat, dan ketertarikan diri. Dengan mengetahui apa yang dominan dalam diri anak nantinya bisa memberikan kemudahan untuk menuju kesuksesan lewat pilihan profesi atau karir sesuai bakat dan minat dalam diri anak,” ungkapnya.

Selain itu, kata Mursalin melalui tes STIFIn ada banyak lagi manfaat yang bisa didapatkan, seperti halnya rekomendasi pasangan ideal, cara berkomunikasi pada orang lain dengan tepat, cara memahami seseorang, dan lain sebagainya.

“Ini memudahkan bakat anak, sehingga guru TPA juga punya metode mendidik anak. Ustadz dan ustadzah waktu mendidik anak lebih mudah dilakukan,” ujarnya.

Politisi muda PKS Aceh Besar itu pun mengaharapkan wali murid untuk memanfaatkan kegiatan ini sebaik-baiknya agar mengetahui lebih jauh apa  itu Tes STIFIn sehingga dapat diimplementasikan dalam keluarga dan lingkungan masing-masing.

Untuk diketahui, Tes STIFIn (Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, dan Insting) adalah Tes Biometrik dengan melakukan scan ke sepuluh  ujung jari manusia.

Mengapa dengan menggunakan sidik jari? Setiap manusia memiliki sidik jari yang berbeda dari orang lain. Tidak ada satupun manusia di muka bumi ini  yang memiliki sidik jari yang sama bahkan sekalipun anak kembar.

Keunikan ini membuat sidik jari  berperan sangat penting dalam proses mengidentifikasi data diri seseorang. Misalnya sidik jari yang sekarang ini dijadikan sebagai tanda kehadiran seorang pegawai atau pekerja di sebuah instansi. Sidik jari seseorang tidak bisa digantikan dengan sidik jari orang lain.

Dan, jauh sebelum ditemukannya scan sidik jari ini, Allah telah memberi gambaran dalam Al Quran bahwa sisik jari manusia menjadi sebagai tanda pengenal manusia.

Dalam Q.S. Al-Qiyamah ayat 3_4, Allah menegaskan bahwa: Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? (Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) ujung jari- jarinya dengan sempurna.

Setelah dikaji oleh para ilmuwan selama bertahun tahun, serta didukung oleh teknologi, barulah diketahui tentang pentingnya sidik jari ini, layaknya barang yang memiliki kode unik, maka sidik jari menjadi kode unik tersendiri bagi manusia.***


News

Kabar Aceh

×
Berita Terbaru Update