Rabu (3/8/2022) Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq memimpin rapat di Balai Kota yang diikuti oleh Forkopimda, Sekda Amiruddin, Asisten I Bachtiar, Asisten II Jalaluddin, Asisten III Faisal, Kepala Bappeda Weri, Kepala Kesbangpol Heru Triwijanarko, Sekretaris Diskominfotik Taufiq Mauliansyah, para Camat, Kabag Prokopim Mulizar, Kabag Tapem T Erwin dan sejumlah pejabat lainnya di jajaran Pemko Banda Aceh.
Kota Banda Aceh kali ini menjadi salah-satu daerah di Indonesia yang ditunjuk oleh Mendagri Tito Karnavian sebagai lokasi pencanangan gerakan 10 juta bendera pada 13 Agustus mendatang dalam rangka menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI ke 77 tahun 2022.
Saat memimpin rapat, dalam arahannya Bakri Siddiq menyampaikan rapat yang dilakukan dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Mendagri untuk mengibarkan bendera merah putih di seluruh pelosok Indonesia, dan Banda Aceh menjadi salah satu daerah di Indonesia sebagai lokasi pencanangan gerakan 10 juta bendera.
Pj Wali Kota mengumpulkan para camat dan sejumlah pejabat lainnya untuk melakukan koordinasi dengan seluruh elemen termasuk TNI/Polri dalam rangka menyukseskan gerakan tersebut.
"Pada 13 Agustus nanti, pencanangan gerakan ini akan dimulai di Banda Aceh dan Meurauke dimana akan dikunjungi Mendagri dan Wakil Mendagri," kata Bakri Siddiq.
Disampaikan Bakri Siddiq, Menparekraf Sandiaga Uno juga dijadwalkan hadir ke Banda Aceh mengunjungi Ule Lheue yang masuk dalam nominasi Anugerah Desa Wisata (ADWI) tahun 2022.
Saat Sandiaga datang, wajah Kota Banda Aceh sudah dihiasi dengan warna merah putih, baik bendera maupun umbul-umbul yang berjejer rapi di sejumlah jalan protokol, ruang publik, pertokoan hingga rumah-rumah warga.
"Pak Sandiaga Uno ini kan millennial ya, saat melihat wajah Banda Aceh penuh dengan bendera merah putih, bisa saja beliau selfie dan mengupload di akun medsos beliau. Tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi kita ketika Pak Menteri mengunggah fotonya di medsos dengan background wajah kota yang bernuansa merah putih," kata Bakri Siddiq.
Karenanya, Pj Wali Kota meminta jajaran Pemko, terutama para camat untuk terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para keuchik dan elemen lainnya agar bendera merah putih berkibar di seluruh penjuru kota.
Dalam menyukseskan gerakan ini, yang paling penting, lanjut Bakri Siddiq adalah partisipasi masyarakat. Ia pun meminta TNI/Polri yang berada di garda depan ikut bersama-sama mengimbau masyarakat kota mengibarkan bendera merah putih.
"Kita harus kerja keras, sebagai ibukota provinsi semua mata akan tertuju ke Banda Aceh. Tentunya ini kolaborasi kita dengan TNI dan Polri menyukseskan gerakan 10 juta bendera ini," kata Bakri Siddiq.[]
