Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tata Kelola Sampah USK Jadi Rujukan Pusat

Jumat, 22 Juli 2022 | 07.16 WIB Last Updated 2022-07-22T00:16:23Z
Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala (USK) sejak dulu berkomitmen penuh terhadap lingkungan. Kalimat “go green” yang selama ini terus didengungkan, bukan sekadar tagline belaka. Tetapi diwujudkan dengan tindakan nyata, salah satunya melalui Bank Sampah USK (BSU).

Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pendidik Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Ny. Teti Herawati Aminuddin Aziz dalam lawatannya ke USK, berkesempatan mengunjungi BSU. Ia mengaku kagum dengan tata kelola sampah di USK, yang menurutnya melakukan pemilahan dengan sangat baik.

“Bank Sampah USK kehadirannya sangat membantu sekali. Tentu edukasi terhadap pemilahan sampah sangat penting, tapi ini sudah sangat baik sekali pengelolaan sampah di USK-nya,” kata Ketua DWP Kemendikbudristek, Rabu 20 Juli 2022.

Ny. Teti berharap, kedepan, apa yang sudah baik diharapkan bisa terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan dengan berbagai inovasi. Peran ibu DWP USK dinilai menjadi kunci, sebab selama ini DWP USK punya konsen terhadap persoalan sampah.

Ia menilai, tata kelola sampah USK yang baik, menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk serius mengurusi persoalan tersebut. BSU menjadi keteladanan untuk diikuti oleh instansi apapun di Indonesia. BSU adalah contoh nyata kepedulian terhadap lingkungan oleh kampus.

“Nanti ditularkan ke universitas lain di Indonesia. Ide awalnya universitas, terus ke pemerintahan. Ini jadi bahan evaluasi saya juga nanti di pusat, paling tidak kita bisa memilahnya di berbagai kegiatan DW pusat,” tutur Ny. Teti Herawati.

Sementara itu, Ketua DWP USK, Ny. Eti Indarti yang mendampingi Ny. Teti menceritakan, pada saat pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) Ke-16 Tahun 2019, USK yang menjadi tuan rumah mendapatkan apresiasi dari banyak pihak, karena tidak menggunakan air mineral kemasan galon dan menggunakan tumbler.

Selama ini, banyak langkah yang dilakukan BSU. Edukasi dan monitor merupakan pondasi utama untuk terwujudnya kampus USK zero waste. Sasaran edukasi dilakukan tidak hanya kepada cleaning service, tetapi kepada seluruh warga kampus yang selama ini telah menjadi nasabah BSU. DWP USK juga telah mensosialisasikan hal ini dan mengajak banyak pihak untuk peduli. Setiap sampah yang diterima harus terpilah dan lulus, yang artinya edukasi yang kita lakukan telah benar-benar dipahami oleh penyetor sampah

Ketua BSU, Rama Herawati menjelaskan, sampai saat ini BSU telah mempunyai sekitar 250 nasabah aktif yang berasal dari berbagai kalangan yaitu, warga kampus dan sekitar, sekolah dan pesantren, yang secara rutin menyetor sampah secara terpilah. (*)

News

Kabar Aceh

×
Berita Terbaru Update