BANDA ACEH – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aceh, Dyah Erti Idawati, kembali menorehkan prestasi dengan menerima Piagam Penghargaan dari Pengurus Pusat (PP) Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi), atas dedikasi dan peran aktifnya dalam bergerak secara serentak menyukseskan PAUD Holistik Integratif (HI) bagi anak usia dini Indonesia khususnya di Aceh. Rabu (18/5/2022).
Selain piagam penghargaan atas dedikasi dan peran aktifnya dalam menyukseskan implementasi PAUD HI di Aceh, Dyah juga menerima Plakat Cinta Hati dari HIMPAUDI Pusat. Sebagai apresiasi atas dukungan Istri dari Gubernur Aceh itu terhadap peningkatan kualitas PAUD di Aceh tahun 2022.
Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Ketua Umum Himpaudi Pusat, Prof, Dr. Netti Herawati, dalam kegiatan Seminar Nasional, dengan tema diusung Kesiapan Layanan PAUD Menuju PAUD yang Berkualitas di Era Digital.
“Kita tahu ibu Dyah ini selalu bergerak cepat dalam menyukseskan berbagai program Bunda PAUD. Saya lihat hampir tidak pernah (program PAUD) yang tidak di dukung oleh Bunda Dyah. Melalui plakat ini kami titipkan anak-anak Aceh kepada Bu Dyah,” kata Netti Herawati sesaat menyerahkan penghargaan.
Netti beserta Pengurus Pusat Himpaudi menilai, kiprah Bunda Dyah dalam meningkat kualitas pendidikan anak usia dini di Aceh sangat besar, dengan terus bergerak menyukseskan berbagai program nasional demi mencetak generasi unggul.
“Tidak hanya lembaga Bunda PAUD saja yang harus bagus, tapi sekolah PAUD juga harus berkualitas, tentunya keluarga juga harus mampu mendukung itu dengan pendidikan di rumah. Karena itu didiklah anak kita sesuai pesan tuhan,” pungkasnya.
Sementara itu, Bunda PAUD Aceh Dyah Erti Idawati, menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang ia terima.
Menurutnya apresiasi ini merupakan hasil dari dukungan dari semua pihak, baik itu pokja Bunda PAUD, dan semua stakeholder yang telah mendukung program pengembangan pendidikan anak usia dini
Selain itu, Dyah mengatakan peran Bunda PAUD mulai dari gampong hingga provinsi sangat penting, karena melalui merekalah yang akan menerapkan secara langsung pembinaan kepada guru PAUD dengan kesamaan persepsi, yaitu membangun PAUD berkualitas demi wujudkan generasi berkualitas.
Lebih lanjut, kata Dyah, yang terpenting tugas Bunda PAUD harus sejalan dengan visi misi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) Republik Indonesia, agar penyelenggaraan layanan prima pendidikan dan kebudayaan untuk membentuk insan Indonesia yang cerdas dan komprehensif dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
“Untuk meringankan beban, PAUD dapat bersinergi dengan pemerintah dalam pembinaan dan peningkatan layanan PAUD,” ujarnya.
Turut hadir dalam acara itu Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pendidikan Usia Dini (PAUD) Aceh, Safrida Yuliani, dan seluruh Bunda PAUD Kabupaten dan Kota se- Aceh.