Menurut Taqwallah, penyusunan buku kerja oleh pejabat pada Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) teknis tersebut tersusun dengan baik rapi dan mudah dimengerti.
Hal itu ia sampaikan, seusai mendengarkan pemaparan buku kerja para pejabat eselon 4, 3 dan 2 pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh, pada kegiatan Pemantapan Buku Kerja dan Pantau BEREH, Jumat (4/2/2022).
Apresiasi tersebut, juga ia sampaikan kepada Kepala Dinas Perkim Aceh, Muhammad Adam, yang baru saja dilantik pada (28/1/2022) lalu. Menurutnya, dalam waktu 5 hari kerja ia telah mampu menguasai dan memaparkan buku kerja dengan baik.
Sebagai mana diketahui, buku kerja tersebut merupakan salah satu indikator kinerja yang berisi tentang target-target yang direncanakan dan harusnya dicapai, komitmen terhadap program prioritas dan rencana aksi di tahun 2022.
“Setidaknya dengan ada buku ini akan mampu membimbing para pejabat dalam bekerja dan mencapai target-target yang telah kita tentukan,” kata Sekda.
Selain, itu Sekda juga mengingatkan kembali para pejabat pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh, agar gencar mengejar progres kegiatan realisasi APBA, guna untuk pembangunan Aceh.
Sekda meminta, agar para pejabat di instansi tersebut untuk bekerja kompak dan kolaboratif, serta memahami kembali prioritas utama dari Dinas Perkim. Kemudian bekerja dengan teliti dan perhatikan dokument serinci mungkin, sehingga tidak ada hal kecil yang terlewatkan, sehingga dapat menekan risiko kesalahan yang berdampak hukum di kemudian hari.
“Selain ilmu administrasi kita juga perlu ilmu lapangan yang baik. Karena di saat kita terpeleset akan susah untuk bangkit kembali,” ujar Sekda.
Hal senada juga disampaikan, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Aceh, Junaidi, menyampaikan agar tidak meremehkan dokumen sekecil apapun dengan cara membuat dokumen secara terperinci dan detail dalam perencanaan untuk menghindari masalah yang dapat menjadi bumerang di masa akan datang.
“Jangan melupakan hal kecil dan yang selama ini dianggap remeh. Utamakan keselamatan jangan sampai terpeleset, ke dalam persoalan hukum. Karena itu akan berdampak bukan hanya pada karier namun juga kehidupan pribadi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh, Muhammad Adam, mengaku sangat bersyukur dengan adanya buku kerja ini.
Menurutnya, penyusunan buku kerja tersebut sangat membantunya dalam bekerja, apalagi mengingat ia baru lima hari menjabat pada instansi tersebut.
Buku kerja tersebut akan menjadi pedoman kerjanya dalam mencapai target-target yang sudah ditetapkan.
Pertemuan itu menerapkan protokol kesehatan ketat, memakai masker dan menjaga jarak. (ADV)
