Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

DPR Aceh Sambut Baik Akreditasi Dayah-dayah di Aceh oleh BADA

Kamis, 25 November 2021 | 17.24 WIB Last Updated 2021-12-15T03:38:35Z
Banda Aceh - DPR Aceh menyambut baik akredisasi dayah-dayah di Aceh yang tengah dilakukan oleh Badan Akreditasi Dayah Aceh (BADA). Diharapkan, setelah akredisasi itu dilakukan infrasruktur dayah –dayah akan semakin bagus dan Sumber Daya Manusia (SDM) guru yang mengajar juga semakin berkualitas.

Harapan itu disampaikan Ketua Komisi VI DPR Aceh, Tgk. H. Irawan Abdullah pada media ini, Rabu 24 November 2021 menanggapi Badan Akredisasi Dayah Aceh yang tengah melakukan akredisasi dayah di seluruh Aceh.

Menurut Tgk. H. Irawan Abdullah kondisi dayah yang ada di gampong-gampong sekarang ini harus menjadi tolak ukur semangat masyarakat Aceh dalam proses menuntut ilmu, namun kondisi ini harus didukung secara bersama-sama sehingga proses pendidikan dan semangat anak-anak yang menyeyam ilmu di dayah dapat berjalan dengan baik.

“Tentu perlu dukungan dukungan moral dan material apalagi dari pemerintah setempat dan Pemerintah Aceh,” harap Ketua Komisi VI DPR Aceh dari Fraksi PKS itu.

Tgk. H. Irawan Abdullah melihat perhatian pemerintah terhadap dayah sekarang ini sudah terwujud dengan adanya dinas khusus atau SKPA seperti Dinas Pendidikan Dayah Aceh dan juga ada di Kabupaten/ Kota yang khusus mengurus dayah.

Selain itu insentif yang diberikan kepada guru-guru di dayah juga sudah di plotkan  beberapa tahun yang lalu meskipun dengan jumlah yang sangat terbatas dan tidak tercover semua ini. Menurutnya, nait baikl ini perlu dukung semua pihak terutama dalam proses pemuatan dayah dan guru-guru yang ada di dayah.

Hanya saja yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah adalah bagaimana dayah-dayah selam ini yang sudah mendapat bantuan agar membangun kemandirian dayah dalam mengadirkan layanan pendidikan di Aceh.

“Pimpinan Dayah ketika mendirikan dayah dia bukan mengharapkan bantuan dari pemerintah tapi pemerintah dalam setiap kegiatan yang ada di Dayah meng suppor sehingga berjalannya lebih lancar,” harapnya.

“Makanya salah kalau seandainya ada dayah dibangun karena mengharapkan pemerintah namun pemerintah bagaimana membina dayah, selain infrastruktur terbangun dengan baik tapi juga ada di bangun SDM yang ada di dayah lebih mandiri dan ada nilai-nilai usaha yang dapat memberikan income terhadap dayah,” sambung mantan Anggota DPRK Aceh Besar itu.

Sekain itu dayah-dayah juga harus meningkatkan daya saing, dimana setiap pimpinan bersama pengurus dayah harus selalu mengikuti perkembangan terutama terhadap kemajuan informasi sesuai dengan tuntunan zaman.

Meskipun menurutnya bukan suatu hal yang penting namun ini menjadi sebuah keniscayaan yang harus dihadapi oleh setiap dayah supaya setiap pendidikan berjalan update dengan teknologi dan informasi salah satunya dengan peningkatan IT yang ada di masing-masing dayah sehingga perpaduan antara kurikulum yang ada di Dayah akan berjalan seimbang dengan perkembangan teknologi yang terjadi pada saat ini.

Dia juga menyambut baik adanya Badan Akreditasi dayah Aceh BADA dalam proses melakukan akredisasi dayuh yang ada di Aceh karena dengan adanya akredisasi ini akan menjadi hal yang penting dalam proses memastikan komposisi, kurikulum, SDM dan sebagainya.

Selain itu pemerintah bisa memastikan sebuah dayah itu mungkin dulunya Tipe C menjadi Tipe B, bahkan menjadi Tipe A, walaupun kadang-kadang tidak ada BADA pun banyak dayah-dayah yang sudah terus berjalan, tapi dengan adanya akredisasi ini menjadi tolak ukur tingkat kemampuan pada masing-masing dayah.

“Ini menjadi hal yang penting seperti Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) untuk akredisasi sebuah University, jadi ini kita apresiasi,”ujarnya.

“Harapan kita kepada BADA ini sebenarnya adalah bagaimana mereka bekerja dengan baik dan professional serta independen sehingga harapan untuk melahirlah dayah sebagai tolak ukur dayah akredisasi ini akan memudahkan pemerintah dalam memeratakan pembangunan dayah ke depan, jangan yang terjadi malah keinginan kita untuk mengakredisasi dayah dengan baik malah ada pergesekan karena sosialisasi pemahaman yang berbeda-beda pada pimpinan dayah,” harap politiisi PKS itu.

Selanjutnya Tgk. Irawan Abdullah berharap bahwa kekhususuan yang ada di Aceh, yang sudah berjalan untuk di pertahankan bersama-sama termasuk adanya sebuah instansi Dinas Pendidikan Dayah Aceh yang sekarang menjadi contoh terhadap beberapa provinsi-provinsi lain yang ingin mencontoh seperti di Aceh.

Seperti adanya Dinas Syariat Islam, Dinas Pendidikan Dayah Aceh. Hingga ini, Tgk. Irawan Abdullah mengakui banyak studi banding yang dilakukan terhadap adanya dinas khsuus tersebut. Bahkan anggota DPRD di Jawa Barat datang dan membuat Pansus untuk melahirkan dinas khusus terhadap pondok pesantren yang memang di Jawa Barat.

“Jadi kita jaga kekhususan ini dengan baik sehingga akan melahirkan kebajikan-kebajikan sebagaimana Bappeda dulu lahir dari Aceh, kemudian Majelis Ulama Indonesia dan LPDP itu juga dulu lahir di Aceh kemudian di adop secara nasioanal menjadi lembaga yang dipakai oleh nasional sampai sekarang,” demikian Tgk. H Irawan Abdullah akrab disapa Ustad Irawan itu.(parlementaria)

News

Kabar Aceh

×
Berita Terbaru Update