Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Fenomena Hari Tanpa Bayangan Berlangsung di Indonesia Mulai Hari Ini, Berikut Jadwal dan Lokasinya

Selasa, 07 September 2021 | 10.28 WIB Last Updated 2021-09-07T03:28:34Z

Wartanasional.co – Fenomena hari tanpa bayangan diperkirakan terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia mulai hari ini, Senin (6/9/2021) hingga 21 Oktober 2021.

Dikutip di Halaman Okezone.com, disebutkan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, hari tanpa bayangan atau kulminasi adalah fenomena saat matahari berada di posisi paling tinggi di langit.

Untuk di Indonesia, fenomena hari tanpa bayangan ini berlangsung dua kali dalam setahun. Periode pertama adalah pada Februari hingga April 2021.

“Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama. Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit,” tulis BMKG dalam akun Instagram resminya @infoBMKG, dikutip pada Senin (6/9/2021).

Karena kondisi tersebut, bayangan benda bakal tampak seperti menghilang disebabkan bertumpuk pada benda tersebut.

"Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat “menghilang”, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan,” ujarnya.

Sementara itu, peneliti Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang menjelaskan cara untuk mengecek terjadinya fenomena tanpa bayangan dan menikmati detik-detik itu dengan menggunakan beberapa cara yang terbilang mudah.

“Masyarakat dapat menggunakan benda tegak seperti tongkat, spidol atau benda lain yang disimpan dengan posisi tegak,” katanya dikutip dari situs Lapan.

Andi menjelaskan, agar masyarakat dapat menyaksikan fenomena hari tanpa bayangan, disarankan untuk melakukan langkah berikut ini:

– Siapkan benda tegak seperti tongkat, spidol atau benda lain yang dapat berposisi tegak berdiri,

– Letakkan di permukaan yang rata

– Amati bayangan pada jadwal yang sudah ditentukan

– Jika sudah, masyarakat dapat mengabadikan fenomena itu menggunakan penangkap gambar seperti kamera, sebagai bukti kalau pada momentum itu bayangan pada benda peraga benar-benar tidak ada.

– Sabang; 6 September 2021 pada pukul 12.36 WIB

– Banda Aceh; 7 September, pukul 12.36 WIB

– Medan; 13 September, pukul 12.21 WIB

– Tanjungpinang; 20 September, pukul 11.55 WIB

– Pekanbaru; 21 September, 12.07 WIB

– Padang; 25 September pukul 12.10 WIB

– Jambi; 27 September, pukul 11.56 WIB

– Pangkalpinang; 28 September, pukul 11.46 WIB

– Bengkulu; 2 Oktober, pukul 12.00 WIB

– Bandarlampung; 7 Oktober, pukul 11.46 WIB

– Serang; 8 Oktober, pukul 11.42 WIB

– Jakarta; 9 Oktober, pukul 11.39 WIB

– Bogor; 10 Oktober, pukul 11.39 WIB

– Bandung; 11 Oktober, pukul 11.36 WIB

– Semarang; 11 Oktober, pukul 11.25 WIB

– Surabaya; 11 Oktober, pukul 11.15 WIB

– Sumenep; 11 Oktober, pukul 11.11 WIB

– Surakarta; 12 Oktober, pukul 11.23 WIB

– Pangandaran; 13 Oktober, pukul 11.31 WIB

– Yogyakarta; 13 Oktober, pukul 11.24 WIB

– Banyuwangi; 14 Oktober, pukul 11.08 WIB

– Nunukan; 12 September, pukul 12.07 WIB

Indonesia bagian tengah

– Tarakan; 14 September, pukul 12.05 WITA

– Tanjungselor; 15 September, pukul 12.05 WITA

– Pontianak; 23 September, pukul 11.35 WITA

– Samarinda; 24 September, pukul 12.03 WITA

– Balikpapan; 26 September, pukul 12.03 WITA

– Palangkaraya; 28 September, pukul 11.14 WITA

– Banjarmasin; 1 Oktober, pukul 12.11 WITA

– Buleleng; 14 Oktober, pukul 12.05 WITA

– Denpasar; 15 Oktober, pukul 12.04 WITA

– Mataram; 15 Oktober, pukul 12.01 WITA

– Sumbawabesar; 15 Oktober, pukul 11.56 WITA

– Labuhanbajo; 15 Oktober, pukul 11.46 WITA

– Waingapu; 18 Oktober, pukul 11.46 WITA

– Kupang; 19 Oktober, pukul 11.30 WITA

– Rote Dao; 21 Oktober, pukul 11.31 WITA

– Manado; 19 September, pukul 11.34 WITA

– Majene; 2 Oktober, pukul 11.53 WITA

– Kendari; 3 Oktober,pukul 11.38 WITA

– Wakatobi; 6 Oktober, pukul 11.33 WITA

– Makassar; 6 Oktober, pukul 11.50 WITA

Indonesia bagian timur

– Sofifi; 21 September, pukul 12.22 WIT

– Sorong; 25 September, pukul 12.06 WIT

– Manokwari; 25 September, pukul 11.55 WIT

– Biak; 26 September, pukul 11.46 WIT

– Jayapura; 29 September, pukul 11.27 WIT

– Ambon; 2 Oktober, pukul 12.16 WIT

–  Merauke; 14 Oktober, pukul 11.24 WIT. (Red)


Sumber : buananews






News

Kabar Aceh

×
Berita Terbaru Update