Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Dyah Erti: Sosialisasi LKS harus Lebih Masif

Selasa, 13 April 2021 | 08.03 WIB Last Updated 2021-04-13T01:03:00Z

Ketua TP PKK Aceh Dyah Erti Idawati, saat menjadi narasumber pada acara bertajuk Peluang Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Aceh melalui Produk Lembaga Keuangan Syariah Berbasis Pemberdayaan Keluarga, di TV Aceh, Senin (12/4/2021).

BANDA ACEH
– Seluruh pemangku kebijakan dan semua pihak yang terlibat pada Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS) harus mensosialisasikan penerapan LKS secara lebih masif kepada masyarakat, agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan keberadaan LKS di tengah masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua TP PKK Aceh Dyah Erti Idawati, saat menjadi narasumber pada acara bertajuk Peluang Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Aceh melalui Produk Lembaga Keuangan Syariah Berbasis Pemberdayaan Keluarga, di sebuah televisi swasta daerah, Senin (12/4/2021).

“Sistem keuangan di Aceh baru saja bertransformasi dari konvensional menjadi keuangan syari’ah. Banyak masyarakat yang belum memahami prosedurnya, karena selama bertahun-tahun kita hidup dalam sistem konvensional. Oleh karena itu, para pemangku kebijakan yang terlibat di LKS harus jemput bola, terjun langsung ke tengah masyarakat untuk mensosialisasikan apa dan bagaimana LKS itu yang sebenarnya,” ujar Dyah Erti.

Dosen Teknik Arsitektur FT USK ini meyakini, sosialisasi masif dan menyeluruh akan membuat masyarakat paham tentang LKS secara lebih mendalam.

“Ketidakpahaman masyarakat akan sistem keuangan pada LKS, memberi stigma negatif dan salah paham. Kesan yang timbul saat ini, berurusan dengan LKS itu rumit dan susah. Karena itu solusinya adalah, sosialisasi dengan bahasa sesederhana mungkin menjadi suatu hal yang penting dilakukan,” kata Dyah Erti.

Dalam kesempatan tersebut, Dyah Erti berharap LKS turut membantu kebangkitan sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

“UMKM sangat merasakan imbas Covid-19. Oleh karena itu, kami berharap para pemangku kebijakan di LKS, memberi perhatian serius sektor ini. Para penjual gorengan, kios-kios kecil, dan industri kreatif rumahan sangat membutuhkan bantuan modal usaha, tidak banyak, mungkin hanya Rp500 ribu hingga Rp2 juta saja. Untuk kami harap, bantuan-bantuan mikro seperti ini digencarkan untuk membantu UMKM,” kata Dyah Erti.

Dyah meyakini, dengan sosialisasi yang baik, maka masyarakat akan mudah memahami dan mengerti pentingnya penerapan keuangan syariah.

“Kita sudah berada di jalur yang benar, maju terus pantang mundur kepada semua pihak yang terlibat di Lembaga Keuangan Syari’ah. Sosialisasikan dan beri pemahaman sesederhana mungkin kepada masyarakat. Dan, kepada masyarakat, mari kita dukung bersama agar LKS dapat berjalan secara baik di Aceh, menuju kesejahteraan dunia akhirat,” pungkas Dyah Erti.(Red)

News

Kabar Aceh

×
Berita Terbaru Update