Bantuan tersebut merupakan dukungan dari salah satu lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) , UNICEF, yang masih bekerja di Aceh. Untuk tahap ini, pihaknya memberikan bantuan dengan total 37 paket.
Dukungan ini diberikan dalam rangka mendukung Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh dalam upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di bidang air, sanitasi dan Hygiene.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut para camat se-Kota Banda Aceh, para perwakilan Badan Kemakmuran Masjid (BKM) masing-masing kecamatan dan sejumlah SKPK lainnya.
Pimpinan Unicef Aceh, M Apriyanto Kurniawan mengatakan, bantuan hanya di arahkan ke masjid-masjid yang memiliki risiko penularan Covid-19 yang tinggi karena jemaahnya tidak dari lingkungan setempat saja.
“Kita berikan berdasarkan data masjid-masjid yang berada di wilayah yang memiliki Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang relatif besar. Dalam hal ini kita telah berkoordinasi dengan pihak Dinkes kota,” katanya.
Selain bantuan itu, diketahui UNICEF bersama mitra lokalnya, Yayasan Aceh Hijau, berkomitmen untuk berkolaborasi dengan Pemko, “kita juga akan berikan bantuan lainnya dalam upaya pencegahan transmisi Covid-19.
Wali Kota Aminullah Usman dalam kesempatan ini menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas bantuan tersebut.
“Terima kasih kepada UNICEF dan mitra yang telah konsisten peduli, dan alhamdulillah banyak bantuan telah kita terima. Kita berharap hubungan ini terus berlangsung dengan baik dan bisa membantu kami lagi kedepannya,” ujar Aminullah.
Dalam hal penanganan virus corona, sebutnya, Pemko juga secara konsisten telah melakukan penyemprotan itu di beberapa tempat pelayanan publik termasuk masjid, “dengan bantuan ini maka kami sangat terbantu lagi.”
Dalam hal ini, Aminullah mengungkapkan syukurnya bahwa Banda Aceh termasuk yang masih dalam zona hijau.
“Patut kita syukuri bahwa Banda Aceh ini belum ada transmisi Covid-19 yang terjadi antar manusia. Dari tiga provinsi di Indonesia, Aceh termasuk salah-satu yang masih belum terjadi transmisi,” kata Aminullah.
Namun, hal itu tak memungkinkan Banda Aceh tidak akan tertular, katanya. “Transmisi itu juga bisa terjadi dengan barang yang masuk kesini, atau dari transaksi uang di pasar, maka dari itu perlu kita antisipasi melalui disinfektan dan protokol kesehatan lainnya.”
Aminullah pun kembali mengingatkan agar semua warga disiplin memakai masker dalam setiap aktivitas, dan terus ikuti imbauan lainnya.
“Jika tidak ada keperluan yang penting harap berdiam di rumah saja. Kalaupun bepergian keluar dari rumah tetap mengenakan masker, mencuci tangan usai beraktivitas, serta menjaga jarak ketika berinteraksi satu-sama lain.”
“Di samping itu, mari sama-sama kita panjatkan doa kepada yang Maha Kuasa kita semua bisa kembali beraktivitas dengan normal,” ujar Aminullah.(Red)
