Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Perdana di Aceh, Yayasan HAkA Gelar Temu Perempuan Penjaga Sumber Daya Alam

Sabtu, 14 Desember 2019 | 20.30 WIB Last Updated 2019-12-15T03:16:24Z
wartanasional.co, Banda Aceh – Dalam rangka memperkuat gerakan perempuan di Aceh, khususnya di sektor pengelolaan sumber daya alam, Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA) menggelar Temu Perempuan Penjaga Sumber Daya Alam, di Hotel Kyriad Muraya.

Acara yang digelar selama dua hari mulai tanggal 15 - 16 Desember 2019 tersebut, merupakan kegiatan perdana di provinsi Aceh yang mempertemukan aktivis perempuan di grassroots yang aktif mengawal isu sumber daya alam dengan mengangkat tema "Sumber Daya Alam; Lestari, Adil dan Setara bagi Perempuan Aceh".

Country Representative The Asia Foundation untuk Indonesia, Sandra Hamid mengatakan, kegiatan itu mempertemukan 50 perempuan dari 14 kabupaten/kota di Provinsi Aceh,
dengan tujuan untuk memulai forum diskusi dan konsolidasi kelompok perempuan di seluruh
provinsi Aceh yang aktif mengawal isu sumber daya alam di lingkungan mereka.

"Kegiatan ini diharapkan akan menghasilkan perumusan strategi advokasi dan konsolidasi gerakan perempuan di grassroots," kata Sandra Hamid kepada media ini, Sabtu (14/12/2019).

Ia melanjutkan, kegiatan tersebut akan menghadirkan beberapa tokoh multi-sektor yang juga mengawal isu sumber daya alam dari kalangan pemerintahan dan CSO.

"Kegiatan ini juga diharapkan meningkatnya partisipasi perempuan dalam perbaikan tata kelola sumber daya alam," harapnya.

Sandra Hamid menjelaskan, agenda temu perempuan tersebut, akan memberikan wadah diskusi untuk semua peserta yang hadir. Pada hari pertama, dengan agenda Suara Perempuan Penjaga Sumber Daya Alam, adalah kegiatan berbentuk talk show, dimana beberapa aktivis perempuan membagi cerita-cerita terkait keberhasilan dan tantangan yang dialami dalam melakukan kegiatan-kegiatan pengelolaan sumber daya alam di lingkungan hidup mereka.

"Pada hari itu juga, kegiatan membentuk 4 kelompok yang akan melakukan diskusi yang berfokus (Focus Group Dicscussion/FGD) dengan tema-teman tertentu," jelasnya.

Ia menambahkan, tema-tema tersebut adalah Perempuan dan Anggaran Pro Lingkungan, Perempuan dan Jaminan Kebijakan Pengelolaan SDA yang Adil Gender, Perempuan dan Akses Informasi Sumber Daya Alam, dan Perempuan dan Konflik Sumber Daya Alam.

"Diskusi-diskusi ini diharapkan akan menghasilkan rencana kegiatan lanjutan untuk meningkatkan partisipasi perempuan," tambahnya.

Selanjutnya, pada hari kedua, sebut Sandra Hamid, kegiatan itu mengadakan agenda talk show, dengan menghadirkan tokoh-tokoh pemerintahan yang akan memberikan paparan terkait agenda pemerintahan dalam pengelolaan sumber daya alam yang lestari untuk Provinsi Aceh, antara lain, Kasubdit Penyiapan Hutan Desa, Dirjen PSKL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Lusi Ardiputri S.P M.P H, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Dahlan Jamaluddin dan Wakil Ketua PKK Aceh, Dr. Dyah Erti Idawati.

“Kegiatan ini akan menjadi katalis terhadap gerakan kelompok perempuan di Aceh, khususnya yang aktif mengawal isu sumber daya alam. Saya yakin kegiatan ini akan memberdayakan kelompok perempuan dan akan meningkatkan partisipasi perempuan dalam mengawal sumber daya alam di lingkungan hidup mereka. Perempuan yang hadir disini akan menjadi penjaga sumber daya alam Aceh ke depan," imbuh Sandra Hamid.

Sementara itu, Program Officer HAkA, Rubama menyebutkan, penyelenggaraan acara tersebut tidak luput dari komitmen HAkA dalam memperkuat grassroots dalam kegiatan-kegiatan penyelamatan sumber daya alam dan lingkungan, khususnya kelompok perempuan.

“Forum ini menjadi langkah awal untuk konsolidasi kerja-kerja penyelamatan sumber kehidupan karena bagi perempuan, hutan adalah dapurnya perempuan, hutan adalah apotiknya hidup dan oleh karena itu, mari kita sinergiskan menjadi gerakan kolektif dalam penyelematan sumber daya alam yang berkelanjutan," imbau Rubama.

"Ini juga menjadi ruang belajar bersama, saling menguatkan, saling mengabarkan ke publik bahwa ada cerita sukses yang saat ini terjadi,” pungkasnya. (Red)

News

Kabar Aceh

×
Berita Terbaru Update