Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Wali Nanggroe Aceh Terima Kunjungan Pengurus Mesjid Raya Baiturrahman

Selasa, 05 November 2019 | 06.39 WIB Last Updated 2019-11-04T23:39:13Z
Wali Nanggroe Aceh Terima Kunjungan Pengurus Mesjid Raya Baiturrahman.(Ist)
wartanasional.co, Banda Aceh - Paduka Yang Mulia (PYM) Wali Nanggroe Aceh menerima kunjungan silaturrahmi Pengurus Masjid Raya Baiturrahman (MRB) Banda Aceh,di Meuligo Wali Nanggroe Jl. Soekarno Hatta Gampong Lam Blang Manyang, Aceh Besar, Senin (04/11/2019).

Dalam pertemuan yang berlangsung penuh kahangatan ini, Pengurus Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh menyampaikan maksud kedatangannya yaitu untuk mendapatkan nasihat dan arahan terkait pengelolaan Masjid Raya ke depan agar lebih baik dan berkembang.

Pada kesempatan itu, Pengurus Masjid Raya Baiturrahman yang diketuai oleh Imam Besar Masjid Raya (MRB), Prof. Azman Ismail, MA, Ketua Sekretariat Tgk. Hamdan Syamsuddin dan bendahara MRB Tgk. Syafruddin Miga juga mengungkapkan semangat mereka untuk terus meningkatkan peran Masjid Raya Baiturrahman dalam pengelolaan harta wakaf dan dana ummat lainnya, sebagaimana sistem pengelolaan harta wakaf di Arab Saudi. Salah satunya Baitul’Asyi yang manfaat wakafnya masih mengalir hingga kini.

PYM Wali Nanggroe juga menegaskan bahwa Masjid Raya Baiturrahman merupakan masjid kabnggaan rakyat Aceh yang telah diselenggarakan berpuluh-puluh tahun lamanya.

“Dalam hal ini tentu saja banyak asset yang dimiliki oleh Masjid Raya Baiturrahman baik yang berasal dari wakaf, sadaqah, infak maupun hibah lainnya. Pengelolaan asset-asset keummatan ini memang harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan sesuai syariat (Islam) di dalam peruntukannya, agar dapat bermanfaat bagi ummat muslim di bumi Serambi Mekkah ini”, demikian nasihat Wali Nangroe.

Sebagaimana UU No, 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh yang menyebutkan bahwa pembentukan lembaga wali nanggroe aceh yang merupakan kepemimpinan adat sebagai pemersatu masyarakat yang independen, berwibawa, dan berwenang membina dan mengawasi penyelenggaraan lembaga lembaga adat, adat istiadat dan pemberian gelar/derajat dan upacara upacara adat lainnya. Oleh karena itu lembaga ini harus mampu mempersatukan rakyat aceh, meninggikan dinul islam, mewujudkan kemakmuran rakyat, menegakkan keadilan dan menjaga perdamaian serta mengembangkan peradaban aceh sebagai bagian dari peradaban dunia.

Pertemuan diakhiri dengan menyepakati untuk menggelar rapat lanjutan secara lebih komprehensif dengan lembaga Wali Nangroe, khususnya dengan Majleis Tuha Peut dan Majelis Fatwa terkait hasil pembicaraan hari ini.(Red)

News

Kabar Aceh

×
Berita Terbaru Update