Banda Aceh – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar, memotivasi para siswa saat mengisi ceramah kegiatan Gebyar Ramadhan yang digelar SMP Negeri 6 Kota Banda Aceh, Kamis (21/03/2024). Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala SMP Negeri 6 Banda Aceh, Syarifah Nargis, wakil kepala sekolah, serta para dewan guru.
Mengawali ceramahnya Farid Nyak Umar menyampaikan sebagai seorang muslim agar senantiasa berdoa kepada Allah SWT. Menurutnya doa menempati kedudukan yang penting dalam Islam. Selain sebagai sarana permohonan sampai berkeluh kesah, doa juga sebagai ibadah yang mulia.
“Melalui doalah seorang hamba akan mengadu dan meminta pertolongan kepada Allah SWT. Jadi kedudukan doa sangat penting. Di samping memperbanyak istighfar atas berbagai kesalahan yang kita lakukan,” ujar Farid Nyak Umar.
Farid juga menyampaikan keutamaan dari istighfar bagi seorang muslim, khususnya di bulan Ramadan. Ia mengisahkan seorang tukang roti yang senantiasa beristighfar kepada Allah, seraya meminta dipertemukan dengan seorang ulama besar Imam Ahmad bin Hambal, tidak disangka-sangka sang imam itu tergerak mendatangi rumahnya, dikarenakan istighfar yang selalu dibacanya.
Pada kesempatan tersebut Farid juga berpesan kepada para peserta agar menjauhi narkoba. Karena peredaran narkoba saat ini sudah sangat mengkhawatirkan dan menyasar generasi muda. Ia menjelaskan bahwa siswa-siswi SMP Negeri 6 merupakan harapan bangsa dan Kota Banda Aceh di masa yang akan datang.
“Karena itu, kami menyampaikan kepada adik-adik semua agar menjauhi narkoba. Jangan pernah dekat dengan narkoba karena adik-adik adalah harapan masa depan Banda Aceh di masa yang akan datang,” sebut Farid Nyak Umar.
Ketua DPRK Banda Aceh juga menyampaikan, yang menjadi tantangan hari ini adalah penggunaan telepon seluler oleh para remaja. Gadget seharusnya digunakan untuk mengakses konten-konten positif dan edukatif. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan dari para guru agar anak-anak lebih selektif dalam mengakses konten-konten di internet.
Farid mengibaratkan ponsel seperti pisau yang tajam. Jika digunakan untuk memotong sesuatu yang benar, maka akan benar manfaatnya tapi kalau digunakan tanpa hati-hati bukan tidak mungkin dapat melukai diri sendiri atau orang lain.
Di samping itu, ia mengingatkan kepada seluruh peserta agar menyikapi dengan bijak perkembangan teknologi yang ada. Di satu sisi banyak keuntungan yang diperoleh dengan kemajuan teknologi informasi, namun di sisi yang lain jika tidak digunakan secara tepat maka akan membahayakan generasi muda.
“Kita bersyukur dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, karena itu perlu kita gunakan secara tepat agar teknologi itu dapat memberikan dampak positif dalam kehidupan. Termasuk memberikan kemudahan bagi adik-adik dalam belajar di sekolah,” jelas Farid di hadapan lima ratusan siswa.
Farid juga mengingatkan agar para siswa menggunakan waktu dengan sebaik mungkin, tidak menghabiskan waktu untuk kegiatan yang sia-sia.
“Gunakan waktu untuk kegiatan yang produktif ya adik-adikku. Bahagiakan orang tua dan keluarga adik-adik,” tuturnya.[*]