“Bridge akan di pertandingkan kembali setelah gagal di pertandingkan di PON Papua tahun lalu dan tidak di ketahui pasti alasan Bridge di coret oleh tuan rumah di PON Papua,” kata Ketua Umum Pengprov Gabsi Aceh Ir Said Zulhasri.
Menurutnya, pada PON XIX Jabar tahun 2016 lalu Team Bridge Aceh hanya mampu bercokol di ranking 6 Nasional dari 8 team peserta PON. “Setelah PON Jabar Pengprov Gabsi Aceh terus berbenah mempersiapkan atlit-atlet tangguh masa depan Aceh,”ujar Said Zulhasri Selasa (30/8/2022).
Pada tahun 2019, pasangan Bridge Aceh meraih Emas dan team Aceh juara III pada Kejuaraan Bridge Internasional Kuching Malaysia, pada event Nasional salah satu pasangan Aceh lolos sebagai finalis Kejurnas Pasangan Jakarta Barat Desember 2019, walau akhirnya hanya ranking 11 Nasional.
Menghadapi PON XXI Aceh-Sumut 2024, Ketua Pengprov Gabsi Aceh Said Zulhasri mengatakan atlit Aceh sudah jauh-jauh hari mempersiapkan diri untuk berlaga di PON 2024 yang akan dipertandingkan di Provinsi Aceh.
“Kita sudah melihat kekuatan lawan, tentunya kita juga sudah mengetahui bagaimana kekuatan kita sampai saat ini, sudah menyiapkan strategi-strategi agar kita lebih unggul,”ungkap Said Zulhasri.
Ketua Gabsi Aceh Said Zulhasri yang mantan atlet Bridge sejak tahun 1986 dan juga sebagai pengurus, menjadi Manager team kejuaraan Internasional dan Nasional sudah banyak mengetahui tentang kekuatan lawan.
Ia mengakui, Bukannya sesumbar, dengan meratanya kekuatan atlet Bridge Aceh di tingkat Nasional Insya Allah 1 Emas adalah milik tuan rumah Aceh nantinya. “Insya Allah kita mampu, karena saat ini kita melakukan latihan yg intensif baik secara online dan offline,”terangnya.
“Kita sudah beberapa kali melakukan try out di tingkat lokal, dengan hasil Emas dan Perak, Insya Allah pada 1-2 Oktober 2022 Pengprov Gabsi Aceh akan mengirimkan Atlet Bridge Aceh ke Turnamen Internasional Royal Lake Club Kuala Lumpur Malaysia,”tuturnya.
Said Zulhasri menambahkan, semoga team Pelatda Bridge Aceh dapat mempersembahkan prestasi puncak. Team Aceh sudah solid, tinggal penambahan try out dengan lawan yang kuat dan tangguh.
“Semoga pemerintah Aceh memberi kesempatan uji tanding yang intensif kepada olahraga konsentrasi ini hingga menjelang PON XXI tahun 2024 sehingga mental atlet Aceh tetap prima,” pungkasnya.(*)
