Aceh Besar – 154 siswa Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP) Negeri Saree Provinsi Aceh diwisudakan. Para siswa ini dikukuhkan sebagai alumni sekaligus penyerahan ijazah kelulusan tahun ajaran 2021/2022, selasa (14/6/2022).
Wisuda SMK PP Negeri Saree kali ini terasa istimewa, dikarenakan pada tahun 2020 dan 2021 ditiadakan lantaran sedang pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Adapun pengukuhan 154 lulusan siswa ini merupakan angkatan ke-53. Acara wisuda ini juga dihadiri oleh para wali murid/orangtua, Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, Perwakilan Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh, Dinas Peternakan Aceh, Dinsos Aceh, pejabat Distanbun Aceh, dan para undangan SMK se-Aceh.
Kemudian hadir juga dari Muspika Plus Kecamatan Lembah Seulawah, Ketua Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Direktur Poliven Aceh, Direktur PT PEMA dan Pelaku Usaha bidang industri pertanian, serta perwakilan kantor/dinas seputaran Saree.
Kepala Sekolah SMK-PP Negeri Saree, Muhammad Amin SP MP menyatakan, 154 siswa lulusan tersebut terbagi dari tujuh kompetensi keahlian, diantaranya kehalian Agribisnis Tanaman Pangan Hortikultura (ATPH) sebanyak 62 orang, Agribisnis Ternak Ruminansia (ATR) sebanyak 23 orang, Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) sebanyak 14 orang, dan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) 14 orang.
Kemudian, lanjut dia, dari keahlian Agribisnis Ternak Unggas (ATU) 12 orang, Mekanisasi Pertanian 10 orang, serta Pemuliaan dan Perbenihan Tanaman (PPT) yang merupakan Program 4 Tahun sebanyak 19 orang
“Ke 154 siswa lulusan SMK ini ada yang sudah diterima dari berbagai kampus negeri di Indonesia seperti di Universitas Syiah Kuala (USK), Universitas Malikussaleh (Unimal), Universitas Teuku Umar (UTU), UIN Ar Raniry, Polbangtan Medan, Bogor, Malang dan PEPI,” ujar Muhammad Amin.
Kepala Distanbun Aceh yang diwakili oleh Rizal Fachlevi SP MSi menyatakan, di era industri 4.0 arah pembangunan pertanian merupakan upaya transformasi menuju perbaikan pembangunan pertanian dengan mengintegrasikan dunia online lini produksi di industri, dimana semua proses produksi berjalan dengan menggunakan digitalisasi.
“Fakta membuktikan, bahwa selama 10 tahun terakhir ini sektor pertanian merupakan kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh. Termasuk saat pandemi covid-19, sektor pertanian salah satu bidang yang mampu bertahan dan memberi sokongan perekonomian daerah dan negara,” ucap Rizal.
Ia juga berpesan agar siswa lulusan SMK PP Negeri Saree terus mengasah keterampilan supaya keahlian yang mereka dapatkan untuk dimanfaatkan dalam pembangunan Aceh.
“Keahlian khusus itu penting, sebab pembangunan pertanian tidak hanya terpaku pada faktor produksi, tapi juga melibatkan faktor pendukung lainnya, seperti industri, pemasaran, dan daya saing,” pungkasnya.