Keputusan itu usai PMI Kota Banda Aceh mengelar musyawarah kota yang dilaksanakan di Lantai II Aula UUD PMI Kota Banda Aceh, Kamis 7 Oktober 2021.
Dedi Sumardi mendapat dukungan lima suara, diantaranya ; KSR PMI UIN Ar-Raniry, KSR PMI STAI Alwasliyah, KSR PMI Universitas Muhammaddiyah, DDS dan Forum pelajar palang merah Indonesia.
Sementara dua calon lain nyakni Suburkan dan Cut Faisal tidak memenuhi syarat untuk maju, sedangkan demisioner dan Ketua PMI Aceh tidak memberikan hak suara.
Ketua PMI Aceh, Murdani Yusuf mengatakan Dedi Sumardi terpilih secara aklamasi dan sudah diatur dalam tartib, misalnya apabila suara awal didukungan diatas 50 persen, sehingga kalau hanya satu calon yang memenuhi syarat, maka bisa dilakukan aklamasi.
“Jadi karena satu calon yang memenuhi syarat maka dilakukan aklamasi,”jelasnya.
Kemudian kata Murdani akan dilakukan pemilihan tim formatur yang meliputi tujuh orang diantaranya ketua terpilih, unsur provinsi, unsur demisioner, dan dipilih oleh peserta sebanyak empat orang.
“Jadi teman-teman ini untuk kedepan akan menyusun pengurus lengkap. Jadi mudah-mudahan apa yang dihasilkan tadi menjadi berkah dan juga teman kita ini adalah lahan pengabdian. kami ini relawan artinya jabatann di PMI bukan untuk gaya-gayaanan, kita tidak mengenal masa jabatan, tapi mengenal masa bakti. Mudah mudahan keinginan ketua terpilih mengabdi diri untuk kegiatan kemanusiaan, “ujarnya.
Sementara itu Dedi Sumardi mengatakan, usai digelarnya muskot, maka semua menjadi satu kembali. Begitu juga apa yang menjadi hal baik dari kepengurusan lama akan terus dibawa. Adapun visi kedepannya, Dedi menuturkan, bersama relawan akan mengemban tugas kemanusiaan dan tempat pengabdian.
“Insya Allah saya sebagai ketua terpilih sudah siap untuk mengabdi. Menyangkut dengan misi kami akan menjalankan program kemanusiaan dan terus bersinergi dengan KSR, DDS dan pemerintah daerah,” harapnya.(Red)
