Kegiatan ini dibuka secara virtual oleh Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM, Rabu (9/6/2021) dari Pendopo Wali Kota.
Turut hadir mendampingi wali kota, Kabag Adm Perekonomian Muhammad Ridha dan Kabag Kesra, Fachrul Razi.
Dalam sambutannya, wali kota mengatakan seminar tersebut cukup penting untuk disosialisasikan kepada seluruh warga Banda Aceh. Dan wali kota berharap setiap peserta seminar untuk benar-benar bisa menyerap ilmu pengetahuan dan informasi yang dipaparkan para narasumber bahwa produk Pegadaian Syariah bisa membantu menaikkan taraf dan ekonomi masyarakat, terutama sekali menyangkut produk Arrum Haji agar dapat menjadi salah satu pilihan alternatif bagi warga Kota Banda Aceh untuk berangkat ke tanah suci.
Dalam kesempatan ini, wali kota juga mengingatkan bawah meskipun dalam kondisi pandemi, cita-cita dan impian warga untuk berangkat ke Tanah Suci menunaikan ibadah haji yang merupakan rukun Islam ke lima jangan sampai menjadi surut.
"Produk-produk dari PT Pegadaian kita harapkan dapat dimaksimalkan untuk mewujudkan impian, salah satunya adalah dengan melalui produk tabungan emas dan produk syariah bernama Arrum Haji, di mana kedua produk ini disebut sebagai investasi sangat murah dan menjanjikan di saat pandemi ini," kata Aminullah.
Ia berharap bahwa produk-produk tersebut menjadi produk investasi yang dapat membantu masyarakat dalam berinvestasi khususnya dalam mewujudkan impian masyarakat untuk berangkat ke Tanah Suci.
Lanjutnya, Pemko sangat mendukung berbagai produk yang di hadirkan oleh PT. Pegadaian Syariah sebagai salah satu upaya untuk percepatan inklusi keuangan di Kota Banda Aceh.
"Kami sangat optimistis PT Pegadaian menjadi agen inklusi keuangan terdepan. Karenanya PT Pegadaian Syariah harus terus berinovasi untuk mempertahankan eksistensi bisnis sekaligus sebagai market leader di bisnis gadai," tambahnya.
Dalam kesempatan ini juga, kepada masyarakat, Pemko meminta bersabar dan menghormati keputusan Pemerintah yang kembali tidak memberangkatkan calon jamaah ke tanah suci pada 2021 ini.
Keputusan pemerintah tersebut, kata wali kota semata-mata demi perlindungan kesehatan dan keamanan dari bahayanya penularan Covid-19.
"Aspek kemaslahatan menjadi alasan utama dalam pertimbangan pembatalan haji. Sehingga pemerintah mengharapkan tidak ada jamaah yang terpapar covid-19 bersamaan dengan pelaksaan haji tahun ini," ujarnya.
"Mari senantiasa kita terus memohon dan berdoa kepada Allah SWT agar musibah dunia Covid-19 ini segera berakhir dan kondisi kehidupan normal kembali, sehingga penyelenggaraan ibadah haji dan umrah dapat terlaksana kembali," harap wali kota.
Webbinar yang diselenggarakan PT Pegadaian ini menghadirkan Ketua MUI Pusat, KH Cholis Nafis,
Praktisi Ekonomi Syariah H Hendratmo dan
Kakanwil Kemenag Aceh, H Iqbal sebagai narasumber.(Red)
