Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Plt Gubernur Aceh Resmikan Pusat Kendali Bus Trans Koetaradja

Rabu, 25 Desember 2019 | 08.07 WIB Last Updated 2019-12-25T01:07:33Z
wartanasional.co, Banda Aceh – Plt Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah, MT bersama Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, meresmikan operasional pusat kendali bus Trans Koetaradja, di Komplek Terminal Type A, Batoh, Banda Aceh, Selasa (24-12-2019).

Peresmian itu ditandai dengan pengguntingan pita oleh Plt Gubernur Aceh dan Wali Kota Banda Aceh di gedung pusat kendali Trans Koetaradja itu. Pusat kendali bus Trans Koetaradja berfungsi untuk mengawasi pergerakan armada bus dengan teknologi sistem monitor operasional jarak jauh itu.

“Aplikasi teknologi di pusat operasi ini sebagai upaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” kata Nova.

Ia mengatakan, dengan hadirnya fasilitas baru tersebut, keluhan dan permasalahan masyarakat saat memanfaatkan layanan transportasi Trans Koetaradja dapat ditangani dengan cepat. Dengan demikian, kata dia, penumpang akan merasa nyaman dan aman.

“Segala aktivitas dalam bus sekarang sudah bisa dipantau lewat pusat kendali ini, jadi orang yang melakukan tindak kriminal seperti copet, pelecehan seksual sudah bisa diawasi,” kata Nova.

Nova mengatakan, inovasi baru itu hadir di Aceh berkat kerjasama semua pihak, mulai dari Pemerintah Aceh dan Pemko Banda Aceh, Universitas Syiah Kuala dan juga pihak swasta. Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi demi memajukan Aceh.

Nova mengatakan, keberadaan Trans Koetaradja merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mengubah kebiasaan mobilisasi masyarakat. Bahkan, lanjut dia, Pemerintah Aceh juga merencanakan membangun transportasi Moda Raya Terpadu (MRT) di Banda Aceh, demi menghadirkan transportasi yang cepat dan ramah lingkungan.

“Untuk itu, saya menghimbau masyarakat Banda Aceh dan Aceh Besar untuk mulai memanfaatkan fasilitas angkutan bus ini, dengan mengurangi penggunaan angkutan pribadi. Dengan demikian masyarakat dapat membantu kelancaran lalu lintas, mengurangi penggunaan BBM, mengurangi pencemaran udara, dan tentu saja akan lebih hemat,” tutur Nova.

Kepala Dinas Perhubungan Aceh Junaidi dalam laporannya menyebutkan, pada tahun 2019 Dinas Perhubungan melakukan beberapa kegiatan pembangunan yang difokuskan pada 2 tujuan utama, yaitu peningkatan pengawasan operasional berbasis informasi teknologi dan peningkatan kapasitas pelayanan.

Untuk peningkatan pengawasan operasional, Dishub Aceh membangun pusat kendali Trans Koetaradja yang berbasis digital. Pusat kendali ini dilengkapi video wall yang terhubung dengan NVR (Network Video Recorder), People Counting Camera, Digital Signage, dan CCTV yang terpasang pada setiap bus dan halte. Dishub Aceh juga melakukan peluncuran aplikasi ETA (Estimate Time Arrival) Trans Koetaradja berbasis android. Melalui aplikasi ini, pengguna Trans Koetaradja dapat mengetahui waktu kedatangan bus dan jarak halte terdekat.

Sedangkan untuk peningkatan kapasitas pelayanan Trans Koetaradja Junaidi mengatakan, Dishub Aceh melakukan pengadaan 12 unit armada baru berukuran sedang yang akan dioperasikan pada koridor 3 (Pusat Kota – Mata Ie) dan koridor 5 (Pusat Kota – Ulee Kareng – Blang Bintang). Penambahan armada ini untuk memperkecil headway (jarak antar bus) agar pelanggan Trans Koetaradja tidak harus menunggu terlalu lama.

Seluruh kegiatan sudah terlaksana dengan baik dan akan segera dioperasikan dalam rangka memberikan pelayanan angkutan massal yang prima kepada seluruh masyarakat. “Pengadaan yang bersumber dari APBA Tahun 2019 ini bisa dirasakan langsung dampaknya oleh masyarakat,” ungkap Junaidi dengan semangat.

Kehadiran Pusat Kendali Trans Koetaradja sebagai era baru dalam pelayanan angkutan massal perkotaan. Untuk penyempurnaannya terus dilakukan kerjasama antara Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan dengan Universitas Syiah Kuala di Bidang Pendidikan, Penelitian, Pengembangan Informasi dan Teknologi serta Pengembangan Sumber Daya Manusia. Dinas Perhubungan Aceh bersama Jurusan Teknik Elektro dan Komputer Universitas Syiah Kuala telah selesai melakukan riset bersama tentang sistem prototipe pembayaran e-ticketing pada Bus Trans Koetaradja. Prototipe ini akan dilakukan proses pendaftaran hak kekayaan intelektual sebelum diproduksi dan dipasang dalam semua bus Trans Koetaradja.

Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, berterimakasih kepada Pemerintah Aceh khususnya Plt Gubernur yang terus mendukung pembangunan di Kota Banda Aceh.

“Dan hari ini juga kita rasakan peresmian pusat kendali bus trans koetaradja dan pengadaan 12 bus baru. Ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat Kota Banda Aceh, tapi juga bagi seluruh masyarakat Aceh serta tamu wisatawan,” kata Aminullah.

Aminullah mengatakan, keberadaan transportasi Trans Koetaradja merupakan komponen penting dalam menggenjot kemajuan pariwisata di Banda Aceh. Ia mengatakan, transportasi akan memudahkan wisatawan mengakses sejumlah objek wisata.

“Selain itu, keberadaan Trans Koetaradja juga sangat dibutuhkan untuk menghadapi kondisi jalanan di Kota Banda Aceh yang semakin padat,” kata Wali Kota.

Aminullah mengatakan, seiring adanya Trans Koetaradja, pemerintah Kota Banda Aceh juga akan berupaya menumbuhkan budaya masyarakat Banda Aceh yang senang memanfaatkan transportasi umum. Dengan demikian, ia yakin kemacetan di Banda Aceh akan berkurang.

Bus Baru

Di samping peresmian Pusat Kendali Bus Trans Koetaradja, pada waktu yang sama Plt Gubernur Aceh juga meluncurkan 12 unit bus baru yang akan beroperasi di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar. Semua bus baru itu dilengkapi dengan teknologi sistem kendali terkini.

Plt Gubernur mengatakan, kehadiran teknologi itu menunjukkan komitmen Pemerintah Aceh untuk menerapkan teknologi informasi dalam setiap pelayanan publik, termasuk alat transportasi umum. Pihaknya, kata dia, akan menyesuaikan pembangunan dengan kemajuan era revolusi industri 4.0.

“Adapun ruang pusat kendali yang telah dibangun, dilengkapi dengan berbagai perangkat modern yang dirancang atas kerjasama Pemerintah Aceh, Unsyiah dan lembaga riset nasional lainnya. Dengan sistem kendali ini, operasional Trans Koetaradja akan lebih teratur, tepat waktu, efektif dan efisien,” kata Nova.

Ikut hadir dalam acara peresmian itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh Teuku Ahmad Dadek, Asisten Bidang Administrasi Umum Bukhari, Kepala Bappeda Aceh Helvizar Ibrahim, Staf Ahli Gubernur Mahyuzar, Dirlantas Polda Aceh, Kepala Biro Humas dan Protokol Muhammad Iswanto dan Juru Bicara Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani [red]

News

Kabar Aceh

×
Berita Terbaru Update