Serka Ngadirin menuturkan, usaha bengkel las mobil, pagar, kanopi, tralis dan konstruksi lainnya membutuhkan modal dan keterampilan. Usaha ini juga tergolong besar, namun akan sesuai dengan potensi yang nantinya dapat diraih mengingat banyaknya konsumen yang memerlukan jasa tersebut.
“Modal paling utama adalah pengadaan peralatan seperti Mesin Las Listrik, Generator, Mesin potong, Gerinda dan peralatan pendukung lainnya dan Harga peralatan nya juga bervariasi tergantung dari kualitas serta kapasitas daya yang dibutuhkan,” jelasnya.
Lain hal untuk pekerjaan semacam body mobil, pagar, kanopi maupun teralis masih mampu menggunakan peralatan yang tergolong sederhana dan dapat dibeli dengan harga yang cukup terjangkau.
“Seperti bengkel Bapak Ridwan salah satu warga desa Lambaro Samahani Kecamatan Kuta Malaka Aceh Besar ini beberapa hari yang lalu sangat kreatif dalam pembuatan Bemper mobil dengan desain yang sangat menarik,” katanya.
Dengan persiapan modal awal sekitar Rp15 juta sudah mencukupi untuk pengadaan peralatan bengkel las dan siap untuk menerima order atau pesanan konsumen dengan catatan belanja bahan baku akan diperoleh dari DP atau uang muka tanda jadi kontrak pekerjaan.
“Dalam menjalankan usahanya Bapak Ridwan mempekerjakan beberapa orang yang tenaga terampil sehingga dapat membantu ekonomi bagi pekerjanya juga,” imbuhnya.
